Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Masyarakat Indonesia dan Tiongkok Antusias Jelajahi KRI Bima Suci

Foto : ANTARA/Desca Lidya Natalia

Taruna Akademi Angkatan Laut sedang membagikan cinderamata kepada masyarakat Tiongkok dalam kegiatan "open ship" KRI Bima Suci yang sedang bersandar di Pangkalan Angkatan Laut Wusong, Shanghai, Tiongkok pada Minggu (8/9/2024).

A   A   A   Pengaturan Font

Shanghai - Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) maupun masyarakat Tiongkok antusias mengunjungi KRI Bima Suci yang sedang merapat bersandar di dermaga No 10, Pangkalan Angkatan Laut Wusong, Shanghai, Tiongkok.

KRI Bima Suci berada di Shanghai pada 6-10 September 2024 dalam bagian misi muhibah dan latihan praktik Kartika Jala Krida (KJK) dengan total personel 193 orang yang terdiri dari 78 orang taruna dan taruni, 17 Staf TNI AL dan 98 kru kapal.

"Kami sebagai perwakilan RI di Shanghai, kami menyambut baik inisiatif positif ini karena menunjukan kedekatan bilateral hubungan Indonesia dengan Tiongkok khususnya di bidang militer, meski misi ini muhibah dan Kartika Jala Krida ini tidak melulu bicara soal militer tapi juga sebagai duta bangsa yang turut mempromosikan Indonesia melalui kapal," kata Konsul Jenderal Republik Indonesia di Shanghai, Berlianto Situngkir di atas kapal KRI Bima Suci, Minggu.

Berlianto sendiri mengaku baru pertama kali menaiki KRI Bima Suci, meski KRI Bima Suci sudah pernah mengunjungi Shanghai pada 2019 lalu.

"Karena setiap kapal ada karakter tersendiri juga, jadi melalui melalui kehadiran KRI Bima Suci, lingkungan kapal, taruna dan taruni juga turut mempromosikan Indonesia di Shanghai," ungkap Berlianto.

Menurut Berlianto, meski KRI Bima Suci dalam misi muhibah (persahabatan), tapi tampilan kapal yang besar dan kokoh juga dapat menunjukkan karakter bangsa Indonesia lainnya.

"Indonesia bukan hanya dikenal karena masyarakatnya ramah, berbudaya, sopan santun dan tapi karena ini kapal militer, bisa menunjukkan karakter yang erat dengan ketegasan, termasuk ketegasan Indonesia di dunia internasional," tambah Berlianto.

Salah seorang WNI, Yudha (44) tahun juga mengaku cukup menikmati kunjungan singkatnya ke KRI Bima Suci.

"Ya ini pertama kali saya naik ke kapal seperti ini, kapalnya bagus, tampak kuat, tapi sayang hanya bisa lihat di luar saja, karena bagian dalam kami tidak bisa masuk," ungkap Yudha yang datang dengan anaknya, Oza (16).

Oza mengaku pernah naik kapal sejenis di Jepang, tapi hal itu tidak mengurangi kekagumannya terhadap KRI Bima Suci.

"Kapalnya bagus, saya tidak apa-apa hanya lihat luarnya saja," kata Oza yang sudah mengabadikan foto di beberapa sudut KRI Bima Suci.

Di Shanghai, personel KRI Bima Suci akan melakukan "open ship", pertemuan dengan pejabat setempat, "cocktail party", olahraga bersama dan kunjungan budaya.

KRI Bima Suci berada di Shanghai pada 6-10 September 2024 setelah berangkat dari Surabaya, Jawa Timur pada 1 Agustus 2024 kemudian bersandar di Jakarta, Singapura, Sihanoukville (Kamboja), Hai Phong (Vietnam), Shanghai (Tiongkok), Busan (Korea Selatan), Vladivostok (Rusia), Yokosuka (Jepang), Manila (Filipina), kemudian kembali pulang dengan rute Balikpapan, dan tujuan akhir Surabaya.

Kapal layar latih itu selesai dirakit oleh Contruccon Navales Freire Shipyard, Spanyol pada 2017 sebagai kapal layar latih yang menggantikan tugas seniornya, KRI Dewaruci.

Kapal tersebut memiliki panjang 111,2 meter dan lebar mencapai 13,65 meter, dan tinggi dek enam meter. Selain itu KRI Bima Suci juga memiliki tiga tiang utama setinggi 50 meter berwarna kuning keemasan bernama "Tanggap", "Tangguh" dan "Trengginas" untuk membentangkan 26 layar utama.

Meski terkesan klasi, KRI Bima Suci juga dilengkapi dengan peralatan moderen, seperti kamera pengintai untuk melihat jalur, mesin, hingga alat komunikasi canggih yang bisa dipakai oleh internal awak. Ada juga ruang aula untuk belajar yang bisa menampung 90 orang.

KRI Bima Suci dijadwalkan merampungkan misinya itu dan tiba di markasnya, Surabaya, pada tanggal 30 Oktober 2024.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top