![Masyarakat Harus Siap Hadapi Krisis Pangan](https://koran-jakarta.com/images/article/masyarakat-harus-siap-hadapi-krisis-pangan-220610004810.jpg)
Masyarakat Harus Siap Hadapi Krisis Pangan
![Masyarakat Harus Siap Hadapi Krisis Pangan](https://koran-jakarta.com/images/article/masyarakat-harus-siap-hadapi-krisis-pangan-220610004810.jpg)
ANDI WIDJAJANTO Gubernur Lemhanas RI - Jadi, yang sering diungkapkan oleh Bapak Presiden, sense of crisis-nya ditingkatkan sehingga kita memiliki sensitivitas ketika indikator- indikator yang ada bergerak ke arah sana, pada saat kita bergerak ke arah krisis. Nah, tone-nya itu sudah tone survival.
Hal yang tak kalah penting, tambahnya, adalah reformasi institusi. Setiap kebijakan pangan perlu diintegrasikan pada suatu sistem dalam institusi yang baik, sehingga ketahanan pangan terus terjaga. Pembentukan dan penetapan early warning indicators dapat menjadi awal untuk menjaga pemenuhan kebutuhan domestik. Badan Pangan Nasional harus mendorong transformasi tata kelola kebijakan pangan yang lebih baik," katanya.
Sementara itu, pengamat pertanian dari UPN Veteran Jawa Timur, Surabaya, Ramdan Hidayat, mengatakan ancaman krisis pangan sangat nyata dan hanya pertanian berkelanjutan yang dapat menjadi solusi untuk antisipasi krisis ke depan.
"Selain penurunan produksi, kompetisi dalam mengonsumsi hasil pertanian semakin memicu kelangkaan pangan," kata Ramdan.
Peneliti Mubyarto Institute, Awan Santosa, mengingatkan pemerintah harus berhati- hati dengan kebergantungan pada pangan dari korporasi pascaliberalisasi ekonomi yang membuat kita rentan krisis pangan.
"Liberalisasi pangan membuat kebergantungan impor pangan kita tinggi sehingga rentan terhadap ancaman krisis pangan," kata Awan.
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya