![Masyarakat Harus Berani Lawan Penyebar Hoaks](https://koran-jakarta.com/images/article/phpubf_1_resized.jpg)
Masyarakat Harus Berani Lawan Penyebar Hoaks
![Masyarakat Harus Berani Lawan Penyebar Hoaks](https://koran-jakarta.com/images/article/phpubf_1_resized.jpg)
BERI SAMBUTAN | Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo ketika memberikan sambutan di acara HUT Pemadam Kebakaran ke-100 di Pekanbaru Riau, Rabu (6/3).
PEKANBARU - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menegaskan hoaks, politisasi SARA, dan politik uang adalah racun demokrasi. Karena itu harus dilawan. Menteri Tjahjo pun menyeru, mengajak masyarakat harus berani melawan racun demokrasi. Berada dibarisan depan melawan para penyebar hoaks.
Seruan untuk melawan para penyebar hoaks, Tjahjo ungkapkan saat ia jadi inspektur upacara di acara HUT Pemadam Kebakaran ke 100 di Pekanbaru Riau, Rabu (6/3) Koran Jakarta hadir di acara tersebut. Menurut Tjahjo, pesta demokrasi itu adalah instrumen bagi rakyat untuk memilih pemimpin yang amanah.
Pemimpin yang mau bekerja untuk rakyat. Bukan kemudian dijadikan ajang untuk memecah belah masyarakat. Tapi faktanya, saat ini hoaks dan fitnah menyebar begitu massif. Bahkan disebarkan secara door
to door. Itu sama saja meracuni demokrasi. Meracuni rakyat. Karenanya harus dilawan." Mari kita nenjadi barisan terdepan dalam melawan "racun demokrasi", yaitu politik uang, politisasi SARA, serta penyebaran ujaran kebencian, fitnah, dan hoaks," kata Tjahjo.
Semua elemen masyarakat, lanjut Tjahjo, punah kewajiban untuk menjaga kualitas penyelenggaraan pemilu. Sehingga pesta demokrasi yang pertama kali digelar serentak ini, benar-benarberjalan sesuai dengan kaidah-kaidah demokrasi. Pesta politik rakyat bisa berlangsung luas, bebas, rahasia, jujur dan adil. Ujungnya, pemilu bermartabat yang bisa diwujudkan.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya