Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Budaya Lokal

Masyarakat Betawi Diminta Kembangkan Tradisi

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Masyarakat Betawi yang tergabung dalam Badan Musyawarah (Bamus) Betawi diminta mengembangkan budaya lokal. Menurutnya, budaya lokal yang dilestarikan hanya berujung di museum.

"Kalau melestarikan, hanya menghasilkan museum. Tapi, yang kita butuhkan adalah pengembangan Budaya Betawi, karena itu membutuhkan keberanian untuk melakukan terobosan kebudayaan yang melampaui zaman," ujar Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, saat membuka acara Musyawarah Besar (Mubes) VII Badan Musyawarah (Bamus) Betawi 2018 di Balai Agung, Balaikota Jakarta, pada Sabtu (1/9).

Diakuinya, simbol kebudayaan Betawi kini semakin tampak di Jakarta. Dia berharap, Mubes Bamus ini menjadi salah satu tonggak penting pengembangan budaya, bukan sekadar melestarikan Budaya Betaw. "Masyarakat Betawi memiliki peran yang sangat besar karena menjadi tuan rumah yang baik bagi para pendatang dan banyak hal bersejarah diputuskan di wilayah DKI Jakarta," katanya.

Anies yang memakai pakaian khas Betawi 'Ujung Serong' ini menganggap, Bamus Betawi merupakan salah satu mitra strategis Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Untuk itu, harapnya, Bamus Betawi dapat mengawal program unggulan di bidang Pariwisata, Pembangunan dan Pengembangan Lingkungan Cagar Budaya di Ibukota, serta mempromosikan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan.

Terlebih, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta juga telah mengeluarkan dua landasan hukum bagi Kebudayaan Betawi di DKI Jakarta. Pertama, Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pelestarian Kebudayaan Betawi; Kedua, Peraturan Gubernur Nomor 229 tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Pelestarian Kebudayaan Betawi.

Tak hanya pengembangan kebudayaan, Gubernur Anies turut berharap terjadi proses kematangan dalam berdemokrasi dalam Mubes VII Bamus Betawi ini. Sehingga, melalui Mubes, masyarakat Betawi mampu menunjukkan diri sebagai tuan rumah yang dapat menghasilkan kepemimpinan yang baik dan matang.

Dalam tahun politik nanti, ungkapnya, masyarakat Betawi diharapkan bisa menjaga persatuan, tidak terpecah dalam arus politik praktis. Kekeluargaan di Betawi, tegasnya, harus terjaga selamanya.

"Pilpres ini biasanya penuh semangat, akan terjadi 5 tahunan, usia Bamus tidak 5 tahunan. Tapi akan terus selamanya. Tidak boleh pilpres dan pilkada memecah masyarakat Betawi," ucapnya.

Meski demikian, lanjutnya, pilihan politik individu pengurus Bamus Betawi harus dihormati. Namun, pilihan tersebut jangan sampai membuat organisasi ini terkotak-kotak karena ada pilpres atau pilkada.

"Warga Betawi berjasa bagi kemerdekaan Indonesia. Betawi pusatnya demokrasi, bahwa di tempat ini Betawi jadi tuan rumah yang yang baik saat kemerdekaan," jelasnya.

Sementara itu, Ketua Panita Mubes ke VII Bamus Betawi, Muhammad Rifki mengatakan, Bamus Betawi melakukan musyawarah besar ini bertujuan untuk melakukan pemilihan Ketua Umum periode 2018-2023. Pria yang akrab disapa Eki Pitung ini menjelaskan, hingga Sabtu sore ini peserta yang telah mendaftar untuk mengikuti Mubes sebanyak 70 orang.

pin/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Peri Irawan

Komentar

Komentar
()

Top