Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Masuki Usia 40 Tahun, Pangeran Harry Makin Menjauh dari Keluarga Kerajaan

Foto : Sky News Australia

Pangeran Harry

A   A   A   Pengaturan Font

LONDON - Pangeran Harry pernah menjadi salah satu anggota keluarga kerajaan Inggris yang paling populer, tetapi saat ia merayakan ulang tahunnya yang ke-40 akhir pekan ini, ia semakin menjauh dari publik Inggris dan keluarganya sendiri.

Putra bungsu Raja Charles III, yang sekarang tinggal di California bersama istrinya, aktris televisi Amerika Meghan Markle, dan kedua anak mereka, mencapai titik bersejarah itu pada hari Minggu, 15 September nanti.

Duke dan Duchess of Sussex, Pangeran Archie, yang berusia lima tahun, dan Putri Lilibet yang berusia tiga tahun tinggal di daerah kantong selebriti Montecito, dekat Santa Barbara, di Pantai Barat AS.

Tetapi Harry tidak hanya terpisah oleh geografi.

"Dia benar-benar terisolasi. Saya tidak melihat dia akan kembali bahkan dengan peran kecil... tidak ada tanda-tanda peran resmi untuknya," kata Pauline Maclaran, dari Universitas Royal Holloway London, kepada AFP.

"Mereka (masyarakat) tidak mempercayainya," tambah komentator kerajaan Richard Fitzwilliams.

Hubungan dengan Keluarga Kerajaan

Hubungan Harry dengan keluarga kerajaan semakin tegang sejak pasangan itu meninggalkan kehidupan kerajaan dan pindah ke Amerika Utara pada awal tahun 2020.

Pertama kali muncul wawancara televisi yang menghebohkan dengan Oprah Winfrey, pasangan itu mengklaim bahwa bangsawan senior berspekulasi tentang warna kulit putra mereka yang belum lahir.

Meghan memiliki latar belakang keturunan campuran.

Dugaan rasisme mendorong saudara laki-laki Harry, William, pewaris takhta, menyatakan ketika ditanya bahwa keluarga kerajaan "sama sekali bukan keluarga rasis".

Nenek mereka, Ratu Elizabeth II, juga dengan sopan mempertanyakan versi kejadian yang disampaikan Harry dan Meghan.

"Ingatan bisa saja berbeda-beda," katanya dalam sebuah pernyataan, sambil berjanji akan menyelidiki masalah tersebut.

Perubahan berpotensi terjadi dengan diterbitkannya otobiografi Harry "Spare" yang tanpa kompromi dan tanpa filter.

Buku yang rencananya akan dirilis dalam bentuk buku saku pada bulan Oktober, dipandang sebagai serangan habis-habisan terhadap institusi keluarga kerajaan yang telah berusia berabad-abad, yang masih memainkan peran sentral dalam kehidupan Inggris.

Buku itu memuat bagian panjang tentang hubungan tegang Harry dengan "saudara terkasihnya" William (42), yang ia gambarkan sebagai "musuh bebuyutannya", dan ayah mereka.

Para ahli mengatakan kepada AFP, mereka tidak melihat adanya rekonsiliasi di masa mendatang.

"Perbedaannya dengan anggota keluarga kerajaan lainnya mungkin sudah terselesaikan sekarang jika kesepakatan pernah mungkin dicapai," kata Mark Garnett, dari Universitas Lancaster di Inggris barat laut.

Harry mengatakan kepada jaringan TV Amerika ABC pada bulan Februari bahwa dia "yakin" diagnosis kanker ayahnya dapat menyatukan kembali keluarga, beberapa hari setelah kunjungan singkat kepada raja.

Namun, pada kunjungan lain sang pangeran ke London pada bulan Mei, ayah dan anak tersebut berada di acara terpisah di dekatnya tetapi tidak bertemu.

Harry bahkan dilaporkan menolak undangan untuk menginap di Istana Buckingham selama kunjungannya dan malah menginap di hotel London.

"Dia naif tentang kerusakan yang telah ditimbulkannya", kata Maclaran.

Bersaing Ketat

Hubungan antara William dan Harry, yang dulunya terjalin erat setelah kematian ibu mereka, Putri Diana, pada tahun 1997, tetap dingin di depan publik.

Mereka terlihat bersama di pemakaman mendiang ratu pada September 2022, tetapi sengaja menjaga jarak di acara-acara berikutnya, termasuk pada penobatan ayah mereka pada Mei tahun lalu.

Penulis kerajaan Robert Jobson menyamakan pasangan itu, yang dilaporkan tidak saling berbicara, dengan rusa jantan "yang saling beradu tanduk".

"Saya tidak bisa melihat adanya rekonsiliasi dalam waktu dekat," ujarnya kepada wartawan di London minggu ini.

Sementara Harry dan Meghan memiliki lebih banyak pendukung di Amerika Serikat, publik Inggris tampaknya juga memihak dalam perseteruan keluarga tersebut.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top