Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Gempa Lombok

Masih Banyak Korban Terjebak di Bawah Reruntuhan

Foto : ANTARA/Zabur Karuru

Cari Korban - Foto aerial pencarian korban di bawah reruntuhan Masjid Jamiul Jamaah yang rusak akibat gempa bumi di Bangsal, Lombok Utara, NTB, Rabu (8/8).

A   A   A   Pengaturan Font

MATARAM - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memprediksi masih banyak korban gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat, yang terjebak di bawah reruntuhan bangunan.

Hal ini berdasarkan laporan petugas yang mendengar suara tangis di balik runtuhan, salah satunya di Masjid Jamiul Jamaah, Lombok Utara. Memasuki hari ketiga pascagempa, Rabu (8/8), BNPB mencatat ada 131 orang tewas dan 1.477 orang mengalami luka berat.

Adapun lokasi terparah dengan jumlah korban tewas tertinggi ada di Lombok Utara sebanyak 78 orang.

Data ini diperkirakan akan terus bertambah mengingat pendataan belum semuanya selesai dilakukan. Selain itu, korban belum semua ditemukan oleh Tim SAR gabungan.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan masjid yang berada di Desa Bangsal, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara, berlokasi tak jauh dari kediaman juara dunia sprinter 100 meter, Lalu Muhammad Zohri.

"Di sana masih terdengar suara menangis, itu artinya masih ada yang hidup," kata Sutopo. Selain masih terdengar suara orang menangis dan lirih, di sekitar lokasi juga mulai tercium bau jenazah.

Tim SAR yang melakukan evakuasi pun harus berhati-hati agar runtuhan tidak melukai korban selamat yang masih terjebak dalam runtuhan.

"Kabarnya ada ratusan orang yang terjebak di masjid, tapi sampai hari ini tim lapangan belum menemukan satu pun korban selamat atau meninggal dari lokasi," ungkap Sutopo.

Hingga kini, tim gabungan masih terus melanjutkan proses evakuasi masjid. Dinding beton dan kubah besar yang menimpa reruntuhan menjadi kendala dalam melakukan evakuasi.

Jumlah personel, bantuan logistik, alat berat, dan distribusi bantuan juga ditingkatkan. Tim SAR gabungan juga terus melakukan evakuasi dan penyisiran terhadap korban yang masih tertimbun bangunan yang roboh.

Evakuasi mengerahkan 14 alat berat, empat anjing pelacak, dan personel gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, dan relawan.

Untuk pengungsi, berdasarkan data yang masuk ke BNPB ada 156.003 orang. Sedangkan rumah dan sekolah yang rusak, BNPB mencatat ada 42.239 rumah rusak dan 458 sekolah rusak. Ant/eko/AR-2

Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top