Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Desain Tepat untuk APBN

Faisal Basri: Meski Pahit, Kenaikan Harga BBM Bersubsidi Bisa Dipahami

Foto : ISTIMEWA

Faisal Basri

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pengamat Ekonomi, Faisal Basri, mengatakan kebijakan pengalihan subsidi bahan bakar minyak jenis pertalite, solar, dan pertamax ke program perlindungan sosial dinilai sebagai desain yang tepat untuk APBN. Kebijakan pemerintah ini menjadi wujud kehadiran negara dalam melindungi masyarakat rentan.

"Meski pahit, kebijakan penyesuaian harga BBM bersubsidi harus bisa dipahami dengan baik," kata Faisal Basri, di Jakarta, Selasa (6/9). Faisal menuturkan penyesuaian harga merupakan fenomena global karena hampir semua negara termasuk produsen besar minyak, seperti Arab Saudi telah menaikkan harga BBM. Menurut Faisal, harga di Indonesia lebih murah dibandingkan produsen utama minyak Arab Saudi.

Pemerintah Indonesia perlu mencurahkan energi untuk memitigasi dampak potensi meningkatnya inflasi serta mengurangi tekanan pada masyarakat yang rentan secara ekonomi.

"Gunakan semua instrumen untuk meringankan beban rakyat," ujar Faisal. Dalam teori ekonomi, jelas Faisal, salah satu tujuan dari kebijakan subsidi adalah redistribusi, agar distribusi pendapatan menjadi lebih merata. Dengan menetapkan harga lebih murah, masyarakat miskin dapat membeli barang yang disubsidi tersebut.

"Subsidi BBM tampak tidak sejalan dengan tujuan tersebut karena ternyata orang miskin sedikit menggunakan BBM dari pada orang kaya. Sementara itu, subsidi BBM membutuhkan anggaran sangat besar," jelasnya. Presiden Jokowi sempat menyampaikan bahwa 70 persen subsidi BBM justru dinikmati oleh kelompok masyarakat mampu secara finansial, yaitu para pemilik mobil pribadi.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Redaktur Pelaksana
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top