Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pemanasan Global

Masih Ada Berbagai Tantangan Guna Capai "Net Zero Emission"

Foto : ANTARA/HO-ZURICH

Zurich Indonesia di Jakarta, Selasa (17/10), mengumumkan hasil riset terhadap hampir 700 pejabat eksekutif perusahaan yang menunjukkan masih ada berbagai tantangan yang harus dihadapi oleh perusahaan di seluruh sektor untuk mencapai emisi nol bersih.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Zurich Indonesia telah melakukan riset terhadap hampir 700 pejabat eksekutif perusahaan, serta hasilnya menunjukkan masih ada berbagai tantangan yang harus dihadapi perusahaan di seluruh sektor untuk mencapai emisi nol bersih atau net-zero emission (NZE).

Seperti dikutip dari Antara, Sustainability Country Lead Zurich Indonesia, Budi Darmawan, menyampaikan melalui riset tersebut, diketahui perusahaan-perusahaan saat ini mulai melaksanakan rencana transisi jangka pendek.

"Kami melihat perubahan iklim sebagai salah satu risiko paling kompleks di zaman ini karena ini merupakan risiko lintas negara, lintas generasi, serta merupakan masalah yang saling ketergantungan dengan dampak terhadap seluruh sektor industri," kata Budi melalui keterangan resmi di Jakarta, Selasa.

Mengutip hasil riset Zurich, Budi melaporkan 50 persen perusahaan menilai biaya dan skala modal menjadi hambatan utama dalam mengembangkan rencana emisi nol bersih. Hal itu diikuti oleh tiga hambatan terkait, yaitu kurangnya solusi teknologi yang memadai, tantangan regulasi, dan kesulitan dalam pengukuran dan pemantau dampak.

Tiga Tantangan

Sejalan dengan temuan pada tingkat global, tantangan lainnya dalam mengembangkan rencana di Indonesia adalah kurangnya keterampilan sumber daya manusia (SDM) yang juga disebut sebagai salah satu dari tiga tantangan utama yang dihadapi oleh para pimpinan perusahaan keberlanjutan di Indonesia.

Riset yang dilakukan di 15 negara itu menyimpulkan diperlukan lebih banyak lagi dukungan investasi dan insentif untuk membantu perusahaan-perusahaan, baik dalam jumlah besar maupun kecil, seperti beralih ke energi terbarukan, armada kendaraan listrik, memperbarui bangunan agar hemat energi, dan mendukung pendataan dan pengukuran.

"Untuk inovasi-inovasi yang terukur dan aplikasi yang cepat, dibutuhkan kolaborasi antarpelaku industri serta pemerintah-swasta dalam penelitian dan pendanaan," tutur Budi.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top