Masdar Resmikan Pembangkit Listrik Tenaga Angin Zarafshan
Foto: MasdarPerusahaan energi terbarukan yang berbasis di UEA, Masdar, telah meresmikan pembangkit listrik tenaga angin Zarafshan 500 MW di Uzbekistan, yang disebut-sebut sebagai fasilitas terbesar yang saat ini beroperasi di Asia Tengah.
Peresmian ini dihadiri oleh Presiden Uzbekistan Shavkat Mirziyoyev dan para pejabat pemerintah UEA, termasuk Menteri Industri dan Teknologi Maju, Presiden COP28 dan Ketua Masdar Sultan Al Jaber, perusahaan energi terbarukan tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu.
Zarafshan dilengkapi dengan 111 turbin Goldwind yang dipasang di sebuah lokasi di wilayah Navoi. Setelah baru-baru ini menghasilkan listrik pertama, ladang angin ini akan menghasilkan listrik yang cukup untuk memasok sekitar setengah juta rumah.
Masdar telah berkomitmen untuk menginvestasikan 2 miliar dolar AS atau sekitar 1,91 miliar Euro dalam proyek-proyek energi bersih di Uzbekistan, dengan total kapasitas lebih dari 2 GW, dan memiliki 4 GW proyek tahap awal yang sedang dalam tahap pengembangan, ujar perusahaan tersebut.
Baru-baru ini Masdar dan kementerian energi Uzbekistan menandatangani perjanjian di COP29 di Baku untuk mengembangkan proyek pembangkit listrik tenaga angin berkapasitas 1 GW di wilayah Mingbulak, yang diharapkan dapat menciptakan 1.000 lapangan kerja selama konstruksi dan memberi daya pada 300.000 rumah setelah selesai.
Perjanjian tersebut menandai tahap pertama dari strategi yang lebih luas untuk membangun tiga ladang angin di negara tersebut, ujar perusahaan tersebut. Uzbekistan telah menetapkan untuk mencapai kapasitas energi terbarukan sebesar 20 GW pada tahun 2030.
Sebagai informasi, tenaga angin memainkan peran penting dalam transisi energi menuju sumber energi yang lebih bersih dan berkelanjutan. Dengan memanfaatkan kekuatan angin, tenaga angin dapat menghasilkan listrik tanpa menghasilkan emisi gas rumah kaca yang berkontribusi terhadap perubahan iklim. Di tengah tantangan global untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, penggunaan energi angin menjadi alternatif yang sangat menjanjikan karena tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga memiliki biaya operasional yang semakin kompetitif.
Selain itu, PLTA dapat mendiversifikasi sumber energi yang ada, memperkuat ketahanan energi dan mengurangi risiko ketergantungan pada energi fosil yang semakin terbatas. Angin sebagai sumber energi terbarukan juga tersebar secara luas, memungkinkan setiap negara atau wilayah untuk memanfaatkan potensi lokalnya tanpa harus bergantung pada impor energi. Hal ini memberikan manfaat ekonomi jangka panjang, menciptakan lapangan kerja, serta mendorong pembangunan infrastruktur yang ramah lingkungan.
Transisi menuju PLTA juga mendukung upaya global dalam mencapai target pengurangan emisi karbon dan mencapai keberlanjutan energi. Dengan meningkatnya efisiensi teknologi turbin angin dan penurunan biaya produksi, PLTA menjadi pilihan yang semakin ekonomis dan praktis. Adopsi energi angin dalam skala besar akan mempercepat peralihan menuju sistem energi yang lebih bersih, mendukung pertumbuhan ekonomi hijau, dan menciptakan masa depan yang lebih ramah lingkungan bagi generasi mendatang.
Redaktur: Rivaldi Dani Rahmadi
Penulis: Rivaldi Dani Rahmadi
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Rilis Poster Baru, Film Horor Pabrik Gula Akan Tayang Lebaran 2025
- 2 Presiden Prabowo Meminta TNI dan Polri Hindarkan Indonesia jadi Negara yang Gagal
- 3 Tayang 6 Februari 2025, Film Petaka Gunung Gede Angkat Kisah Nyata yang Sempat Viral
- 4 Presiden Prabowo Pastikan Pembangunan IKN Akan Terus Berlanjut hingga 2029
- 5 Utusan Presiden Bidang Iklim dan Energi Sebut JETP Program Gagal
Berita Terkini
- Sebanyak 69 peserta sepeda tur lintas negara susur Kalbar - Sarawak
- Pemprov Kalsel gelar FGD perkuat ketahanan pangan
- Petugas pastikan jalur Puncak-Cianjur bisa normal kembali
- Pemkab Natuna usulkan dua lokasi Dapur MBG pada tahap pertama ke BGN
- Poktan Wonorejo Kudus ingin jadi penghasil mangga terbesar di Jateng