Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sejarah Romawi

Marcus Junius Brutus, antara Pahlawan dan Pengkhianat

Foto : afp/ TIZIANA FABI
A   A   A   Pengaturan Font

Pembunuhan Julius Caesar oleh Brutus dianggap merupakan pengkhianatan besar. Namun di balik pembunuhan itu, Brutus dinilai memiliki niat mulia untuk menyelamatkan Republik Romawi dari kekuasaan tirani.

Pembunuhan Julius Caesar oleh Brutus dianggap merupakan pengkhianatan besar. Namun di balik pembunuhan itu, Brutus dinilai memiliki niat mulia untuk menyelamatkan Republik Romawi dari kekuasaan tirani.

Novel berjudulJulius Caesarkarya William Shakespeare condong menampilkan karakter Brutus sebagai sang pembunuh ketimbang Caesar. Pengarang kurang menampilkan Caesar yang haus kekuasaan, melainkan teman terpercaya Caesar yang berkhianat.

Kata-kata terakhir Caesar yang terkenal dalam drama itu, diucapkan dengan rasa tidak percaya saat Brutus menusukkan belati terakhir ke diktator Romawi itu hingga tewas.Et tu, Brute?(Kamu juga, Brutus?). Lalu sang raja pun jatuh bersimbah darah.

Siapa Marcus Junius Brutus? Ia hidup antara 85 SM hingga 42 SM. Ia bukan tokoh rekaan Shakespeare, namun pernah ada pada dunia nyata. Ia seorang negarawan Romawi yang terpecah antara kesetiaannya kepada Caesar, pelindung lamanya, dan kepada Republik Romawi.

Menurut Shakespeare, Brutus dilahirkan dalam keluarga bangsawan yang nenek moyangnya termasuk salah satu pembela paling awal Republik Romawi. Sistem pemerintahan ini merupakan sistem perwakilan yang berasal dari tahun 509 SM yang memadukan monarki dan demokrasi.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top