Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Marak Penipuan Berkedok Akun Bisnis Hotel di Google, Legislator: Hati-hati!

Foto : Anggota Komisi X DPR RI Andreas Hugo Pareira.

Anggota Komisi X DPR RI Andreas Hugo Pareira.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Anggota Komisi X DPR RI Andreas Hugo Pareira mengimbau masyarakat untuk berhati-hati melakukan reservasi hotel. Pasalnya, kini marak terjadi penipuan berkedok akun bisnis hotel di Google. Masyarakat diminta uuntuk memastikan setiap akun resmi hotel sebelum melakukan pemesanan dan pembayaran.

"Saat hendak transaksi, harus yakin benar uang dikirimkan ke rekening resmi hotel. Yang pasti kalau nomor rekening atas nama pribadi atau perorangan, itu adalah penipuan," ujar Andreas dalam lewat rilisnya di Jakarta, Jumat (16/8).

Politisi Fraksi PDI-Perjuangan itu berharap masyarakat bisa lebih jeli dan detil. "Masyarakat juga bisa memanfaatkan layanan pemesanan hotel melalui agen perjalanan daring atau online travel agent(OTA) untuk lebih aman," imbuhnya.

"Masyarakat juga bisa memanfaatkan layanan pemesanan hotel melalui agen perjalanan daring atauonline travel agent(OTA) untuk lebih aman"

Ia juga meminta pemerintah melakukan langkah preventif dan komprehensif untuk melindungi konsumen maupun industri perhotelan atau pelaku perjalanan/wisata. Apalagi, modus penipuan ini membuat hotel kehilangan pelanggan karena informasi yang ditampilkan dalam Google Bisnis menjadi tidak akurat atau menyesatkan.

Pembajakan akun bisa merusak reputasi hotel karena informasi yang ditampilkan bisa bersifat negatif atau tidak sesuai dengan kenyataan. "Termasuk penegak hukum dan pihak terkait harus bisa segera mengungkap dan memberi sanksi tegas pelaku peretasan yang sudah merugikan hotel-hotel dan konsumen," tukas Andreas.

Lebih lanjut, ia mengimbau pelaku bisnis sektor perhotelan untuk memiliki sistem keamanan yang kuat untuk melindungi data bisnis dan reputasi mereka. Mengingat peristiwa ini tidak hanya terjadi di Indonesia, akan tetapi juga di Singapura, sehingga kemungkinan ada potensi sindikat internasional yang terlibat.

Andreas menyatakan, DPR akan terus mengawal kasus ini demi memastikan kenyamanan dan keamanan masyarakat saat melakukan reservasi hotel.

"Ini menjadiconcern kita juga. Ada banyak cara yang dilakukan pelaku kejahatan dari celah-celah yang ada. Kita akan riviu bersama dengan pihak-pihak terkait," tutup legislator daerah pemilihan NTT I itu.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top