Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Temuan Purbakala - Tahan terhadap Cuaca Ekstrem

Manusia Purba Ditemukan di Tibet

Foto : DONSMAPS.COM
A   A   A   Pengaturan Font

PARIS - Para ilmuwan menemukan bukti bahwa spesies manusia purba yang disebut Denisova, hidup di dataran tinggi Tibet. Kemampuan untuk bertahan hidup di lingkungan ekstrem seperti itu sebelumnya hanya dikaitkan dengan spesies kita, Homo sapiens.

"Nenek moyang manusia purba tampaknya telah mewariskan gen yang membantu manusia modern untuk bertahan hidup di ketinggian," demikian laporan penelitian yang diterbitkan di jurnal Nature, edisi Rabu (1/5).

Denisova adalah spesies manusia misterius yang hidup di Asia sebelum manusia modern seperti kita berkembang di seluruh dunia, puluhan ribu tahun lalu. Hingga kini, satu-satunya fosil manusia purba ini berasal dari beberapa fragmen tulang dan gigi di suatu situs purbakala Gua Denisova, di Pegunungan Altai, Siberia.

Namun hasil tes DNA menunjukkan bahwa mereka adalah jenis yang berbeda dari manusia. Kini, para ilmuwan berhasil mengidentifikasi fosil manusia purba Denisova dari situs lain. Fosil yang ditemukan adalah mandible (tulang rahang bawah) yang ditemukan pada 1980 di gua karst Baishiya, Xiahe, Tibet, Tiongkok, pada ketinggian 3.280 meter. Teknik yang disebut penanggalan seri uranimun, digunakan pada endapan karbonat di tulang itu dan didapati hasil bahwa fosil itu berumur 160.000 tahun.

Jean Jacques Hublin dari Max Planck Institute bidang Antropologi Evolusi di Leipzig, Jerman, mengatakan pihaknya menemukan bukti spesies manusia primitif yang hidup di ketinggian seperti itu adalah suatu kejutan.

"Ketika kita berurusan dengan 'manusia purba' seperti manusia Neanderthal, Denisova, dan spesies awal dari Homo sapiens, jelas bahwa spesies ini memiliki kemampuan untuk tinggal di lingkungan yang ekstrem," kata Hublin.

"Jika Anda melihat situasi di Eropa, kami memiliki banyak situs manusia Neanderthal dan orang-orang telah mempelajari situs-situs ini selama satu setengah abad hingga sekarang. Situs yang berada di lokasi tertinggi yang kami miliki berada di ketinggian 2.000 meter. Kami tidak memiliki situs seperti di Tibet ini," imbuh dia.

Terkait dengan manusia Denisova yang tinggal di dataran tinggi Tibet, Hublin menambahkan bahwa jelas ada sumber daya yang cukup bagi orang-orang untuk tinggal di dataran tinggi itu dan tidak hanya datang sesekali.

Ungkap Misteri

Sementara itu, para peneliti tidak dapat menemukan jejak DNA yang tersimpan dalam fosil ini, namun mereka berhasil mengesktrasi protein dari salah satu molar, yang kemudian dianalisis dengan menerapkan apa yang disebut analisis protein purba.

"Analisis protein menunjukkan bahwa tulang bawah Xiahe merupakan populasi manusia yang terkait erat dengan Denisova yang tinggal di Gua Denisova," ujar Frido Welker dari Copenhagen University, Denmark, yang juga peneliti dari manusia purba ini.

Temuan ini dapat menjelaskan misteri mengapa individu yang diteliti di Gua Denisova memiliki varian gen yang diketahui dapat melindungi mereka dari hipoksia (kekurangan oksigen) pada ketinggian tinggi. Ini menjadi teka-teki karena gua Siberia terletak hanya 700 meter di atas permukaan laut.AFP/BBC/ils/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : AFP, Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top