Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Nasabah Korban Gempa Palu

Manulife Indonesia Bayarkan Klaim Rp875 Juta

Foto : ANTARA/DOK MANULIFE

Komitmen Manulife - Presiden Direktur & CEO Manulife Indonesia, Jonathan Hekster (kedua kiri) menyerahkan klaim untuk nasabah yang meninggal akibat bencana alam di Palu, Sulawesi Tengah, Senin (5/11). Manulife memberikan klaim kepada keluarga ahli waris dari tiga nasabah korban gempa bumi dan tsunami di Palu sebesarl 875 juta rupiah. Manulife juga memfasilitasi premium waiver atau membebaskan ahli waris dari kewajiban pembayaran premi dalam periode tertentu kepada 5.000 polis individu di Palu.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia) membayarkan klaim dengan nilai total 875 juta rupiah kepada tiga ahli waris nasabah yang menjadi korban bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.


Presiden Direktur & CEO Manulife Indonesia, Jonathan Hekster, mengatakan Manulife Indonesia menunjukkan komitmen untuk senantiasa memudahkan hidup para nasabahnya.

"Salah satu bukti komitmen Manulife adalah merespons bencana alam di sejumlah area paling terdampak di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, serta memberikan layanan untuk memudahkan proses klaim," jelasnya di Jakarta, kemarin.


Selain itu, Manulife secara proaktif menghubungi para ahli waris dari korban gempa dan tsunami yang terjadi pada akhir September 2018 tersebut. Manulife pun menyerahkan pembayaran klaim secara langsung kepada tiga ahli waris sebesar 875 juta rupiah.


"Di samping simpati mendalam atas musibah gempa bumi, tsunami, dan kecelakaan penerbangan yang baru-baru ini terjadi, kami terus memenuhi kebutuhan nasabah, terutama pada saat dibutuhkan dengan memberikan respon cepat dan tepat.

Kami juga membantu mereka dalam memeroleh pertanggungan dan kebutuhan keuangan sehingga mereka bisa hidup dengan lebih baik dan menjalani keseharian dengan lebih percaya diri," kata Jonathan.


Pelayanan Cepat


Adi, 29 tahun, salah seorang ahli waris nasabah Manulife, mengatakan akibat bencana di Palu, kedua orang tuanya menjadi korban. Bahkan rumah dan tempat usahanya hancur bersama polis asuransi yang belum dapat ditemukan.

"Saya berterima kasih kepada Manulife atas pelayanan yang cepat, memudahkan proses klaim nasabah yang tertimpa bencana di Palu tanpa harus menunjukkan dokumen asli," katanya.


Seorang ahli waris lainnya, Nyonya Belo, 36 tahun, mengungkapkan hal serupa. Dukungan dari Manulife Indonesia membuktikan bahwa layanan asuransi jiwa sangat penting.

"Layanan Manulife Indonesia sangat membantu, kami memiliki rasa aman dalam masalah keuangan, terutama ketika menghadapi situasi sulit usai bencana," ujar Nyonya Belo.


Di samping proaktif dan segera membayarkan klaim kepada korban, Jonathan Hekster mengatakan Manulife Indonesia juga memahami kebutuhan nasabahnya dengan menghadirkan sejumlah layanan khusus baik kepada nasabah dan para tenaga pemasar atau agen.


Kebutuhan itu, antara lain menyederhanakan layanan pembayaran klaim, menerapkan premium-waiver (pembebasan kewajiban pembayaran premi) bagi pemegang polis di Palu, dan sekitarnya, serta mengaktifkan contact center.

"Manulife memfasilitasi premium-waiver, sebuah kemudahan layanan yang membebaskan ahli waris dari kewajiban pembayaran premi dalam periode tertentu kepada 5.000 polis individu di Palu dan sekitarnya," ujar Jonathan.


Sementara itu, terkait kecelakaan pesawat Lion Air PK-LQP rute Jakarta-Pangkalpinang, Jonathan mengatakan Manulife Indonesia juga telah proaktif mencari tahu adanya nasabah yang mungkin ada dalam daftar penumpang pesawat naas tersebut. ahm/AR-2

Komentar

Komentar
()

Top