Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
DISKONTO

Manulife Bidik Nasabah Fatayat NU

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

BANDUNG - Perusahaan asuransi Manulife menggandeng organisasi perempuan pada ormas Nahdlatul Ulama, Fatayat NU, meluncurkan produk asuransi via online MiFathiya.

Produk itu membidik peserta asuransi dari sekitar 8 juta anggota Fatayat NU di seluruh Indonesia. "Aplikasi MiFathiya ditujukan kepada tenaga pemasar atau sahabat Fatayat guna mendukung kegiatan produktivitas mereka dalam menyediakan layanan asuransi mikro digital syariah.

Peluncuran ini merupakan wujud komitmen yang berkelanjutan dari kemitraan dengan Fatayat NU yang telah merilis asuransi Fathiya Mikro Sejahtera pada bulan April 2018 Ial," ujar Presiden Direktur & CEO Manulife Indonesia Jonathan Hekster, di Bandung, Jawa Barat, Minggu (26/8). Menurutnya, aplikasi asuransi berbasis digital merupakan salah satu layanan yang menjadi perhatian bagi Manulife dan Fatayat agar dapat membantu kegiatan pemasaran asuransi mikro syariah.

Melalui aplikasi ini, registrasi asuransi calon nasabah dapat dilakukan secara online. Jonathan mengatakan, selain menyasar anggota Fatayat NU, aplikasi asuransi berbasis asuransi syariah ini juga menyasar seluruh masyarakat di Indonesia khususnya kalangan menengah ke bawah.

"Karena memegang prinsip syariah, premi yang dibayarkan akan dikembalikan jika kontrak asuransi sudah habis, tidak akan hilang uangnya, akan dikembalikan seluruhnya," ujar dia.

Dia mengaku optimistis jika produk terbaru yang pertama kali diluncurkan di Jabar itu akan mendapatkan animo baik dari masyarakat khususnya kaum perempuan. Sementara itu, Deputi Direktur Industri Keuangan non Bank (IKNB) Syariah pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Rina Cakti Yuliani, mengatakan kerja sama antara Manulife dengan Fatayat NU ini akan mendorong penetrasi asuransi, khususnya asuransi syariah di tanah air.

"Pengembangan asuransi mikro akan terus didorong oleh OJK. Saat ini sekitar 65 perusahaan yang sudah masuk dalam industri ini. Jika dari sisi jumlah peserta, saat ini sudah mencapai sekitar 23 juta jiwa," jelasnya.

tgh/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail

Komentar

Komentar
()

Top