Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mantap, BPS Catat Ekspor Papua Barat pada Juli 2023 Meningkat 12,78 Persen

Foto : ANTARA/Fransiskus Salu Weking

Pelaksana Tugas Kepala BPS Provinsi Papua Barat Lasmini saat menggelar konferensi pers di Manokwari, Papua Barat, Jumat (1/9/2023).

A   A   A   Pengaturan Font

Manokwari - Mantap, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat realisasi ekspor Provinsi Papua Barat pada Juli 2023 mencapai 265,85 juta dolar AS atau mengalami peningkatan 12,78 persen dibandingkan Juni 2023 yang 235,72 juta dolar AS.

Pelaksana Tugas Kepala BPS Provinsi Papua Barat Lasmini di Manokwari, Papua Barat, Jumat, mengatakan realisasi ekspor didominasi sektor minyak dan gas (migas) sebesar 97,25 persen dari total ekspor pada Juli 2023 atau setara dengan 258,55 juta dolar AS.

Realisasi tersebut mengalami peningkatan 10,42 persen dibandingkan dengan realisasi periode Juni 2023(monthto month/mtm), yang tercatat sebesar 234,16 juta dolar AS.

"Bahan bakar mineral merupakan golongan barang yang memiliki nilai ekspor terbesar di Papua Barat," kata Lasmini.

Ia melanjutkan realisasi ekspor sektor nonmigas pada Juli 2023 mengalami peningkatan 367,21 persenmtmyaitu dari 1,56 juta dolar AS pada Juni 2023 menjadi 7,30 juta dolar AS.

Sektor nonmigas menyumbang 2,75 persen dari total ekspor Papua Barat pada Juli 2023 dengan komoditas ekspor seperti ikan dan udang, produk hewani, garam, belerang, dan kapur.

"Baik migas maupun nonmigas mengalami pertumbuhan positif," jelas Lasmini.

Ia menuturkan ada tiga negara menjadi tujuan ekspor terbesar Papua Barat yakni Tiongkok dengan realisasi sebanyak 110,82 juta dolar AS, Jepang 86,13 juta dolar AS, dan Korea Selatan 50,70 juta dolar AS.

Selain itu, ekspor Papua Barat juga menyasar ke Meksiko, Hong Kong, Taiwan, Timor Leste, Arab Saudi, Amerika Serikat, dan Singapura.

"Nilai ekspor ke Tiongkok mencapai 41,29 persen dari total ekspor Papua Barat, disusul Jepang 32,40 persen, dan Korea Selatan 19,07 persen," ujar Lasmini.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top