Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mantan Perwira AL AS: Kapal Selam Kelas Ohio akan Mati Kutu Jika Berhadapan dengan Kapal Selam Musuh

Foto : Istimewa

Kapal selam peluru kendali kelas Ohio USS Florida (SSGN 728). Florida adalah yang kedua dari empat kapal selam SSBN yang dikonversi menjadi platform rudal SSGN.

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON - The Jerusalem Post baru-baru ini melaporkan, Angkatan Laut Iran berhasil memaksa kapal selam Amerika Serikat, USS Florida, sebuah kapal selam kelas Ohio, hingga muncul ke permukaan saat memasuki perairan Teluk.

Dilansir oleh The Aviation Geek Club, kapal selam kelas Ohio dibuat pada awal 1970-an dan dengan ketinggian 560 kaki, menjadi kapal selam terbesar yang pernah dibuat oleh Angkatan Laut AS.

Ini adalah kelas kapal selam rudal balistik bertenaga nuklir (SSBN) yang ditugaskan Angkatan Laut Amerika Serikat. Kelas ini mendapat namanya dari kapal pertama USS Ohio (SSGN-726). Kelas Ohio adalah salah satu pilar kekuatan serangan strategis nuklir Amerika Serikat.

Seorang mantan perwira eksekutif atau executive officer (XO) dari kapal selam Angkatan Laut Amerika Serikat, USS Florida, menjelaskan mengapa menggunakan kapal selam kelas Ohio itu sebagai "Hunter Killer" (pemburu kapal selam musuh), seperti menggunakan pesawat siluman B-2 Stealth Bomber untuk pertempuran udara melawan F/A-18 Strike Fighter

"Tidak masalah senjata apa yang Anda bawa, jika Anda tidak dapat memutar kapal tepat waktu untuk menyerang atau menghindar, Anda mati," kata William Toti, mantan XO dari USS Florida (SSBN-728).

"Bayangkan jet F/A-18 yang terlibat dalam pertempuran udara dengan B-2 . Bahkan jika B-2 membawa rudal udara ke udara, itu tidak akan berhasil," ungkapnya.

USS Ohio (SSGN 726), adalah kapal selam rudal balistik (SSBN) dan kapal selam rudal (SSGN) kelasnya yang pertama, dan kapal Angkatan Laut AS keempat yang menyandang nama tersebut, bergabung dengan Angkatan Laut AS pada 11 November 1981.

Dengan berakhirnya Perang Dingin, empat SSBN kelas Ohio pertama: Ohio, Michigan, Florida dan Georgia dijadwalkan akan dinonaktifkan pada awal tahun 2000-an. Sedangkan 14 lainnya akan tetap beroperasi sebagai SSBN yang membawa rudal Trident II D-5.

Namun rencana lain sedang dikerjakan, menggunakan basis kapal Ohio yang serbaguna untuk membawa Tomahawk atau muatan lain sebagai pengganti rudal balistik. Hasilnya adalah empat platform yang mampu mendukung serangan atau misi peperangan khusus di seluruh dunia.

Berdasarkan rencana tersebut, 22 tabung peluncuran Trident dikonfigurasi ulang untuk membawa tabung yang masing-masing berisi tujuh Tomahawk, dengan total hingga 154 rudal, atau senjata atau peralatan operasi khusus. Dua tabung peluncuran lainnya diubah menjadi ruang penguncian, memungkinkan untuk keberangkatan dan pengerahan pasukan operasi khusus seperti Navy SEAL .

Memberikan fitur-fitur unik ini, kapal selam kelas Ohio memberi Angkatan Laut kemampuan serangan dan misi operasi khusus yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Tapi apakah mungkin menggunakan SSBN kelas Ohio sebagai kapal pemburu-pembunuh?

Toti menjawab singkat: tidak.

Menurut mantan XO dari USS Florida SSBN-728, sekaligus kemudian kapten dari SSN kelas Los Angeles (USS Indianapolis SSN-697) itu, alasanmya adalah kemampuan manuver.

"Saya biasa bercanda dengan kru saya di Trident: lepaskan kemudi. Aku akan tidur siang. Bangunkan saya saat kita berada di jalur," ujarnya.

"Di kelas Ohio kami diminta untuk melakukan misi Peperangan anti-kapal selam (ASW) sebagai bagian dari Evaluasi Kesiapan Taktis (TRE), tetapi kami semua tahu ini hanya untuk pertahanan diri. Tidak ada komodor atau laksamana waras yang akan mengirim Trident untuk berburu SSN," ujarnya.


Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top