Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mantan Pengantin ISIS Terancam Hukuman 10 Tahun Penjara di Australia

Foto : AFP/Bulent Kilic

Perempuan dan anak-anak dievakuasi dari kelompok Negara Islam (ISIS).

A   A   A   Pengaturan Font

SYDNEY- Seorang wanita Australia yang diselamatkan dari kamp tahanan Suriah akan diadili pada Jumat (6/1) atas tuduhan terkait dengan peran mantan suaminya dalam ISIS.

Mariam Raad dipulangkan pada Oktober sebagai bagian dari misi kemanusiaan untuk membebaskan wanita dan anak-anak Australia dari kamp terkenal di Al-Hol dan Roj.

Para wanita tersebut kebanyakan adalah istri dari pejuang ISIS yang kalah, yang mengatakan bahwa mereka dipaksa atau ditipu untuk mengikuti suami mereka ke Suriah.

Polisi Australia, yang menangkap Raad pada Kamis (5/1), menuduh wanita berusia 31 tahun itu mengetahui mantan suaminya Muhammad Zahab adalah seorang perekrut ISIS terkenal dan telah "bersedia melakukan perjalanan ke wilayah konflik."

Raad didakwa melakukan perjalanan ke wilayah Suriah yang dikendalikan oleh ISIS, kejahatan berdasarkan hukum Australia. Ia menghadapi hukuman 10 tahun penjara jika terbukti bersalah.

"Kami tidak menoleransi warga Australia, atau siapa pun, yang berusaha melakukan tindakan kekerasan atau ekstremisme, dan mereka yang mempertimbangkan untuk melakukan hal yang salah akan kami perhatikan," kata komandan kontra-terorisme Mark Walton.

Zahab, mantan guru matematika di Sydney, diyakini tewas dalam serangan udara pada 2018, kata Polisi Federal Australia.

Raad kembali ke Australia bersama tiga wanita lain dan 13 anak.

Mis itu adalah yang pertama dari serangkaian misi yang direncanakan untuk membawa kembali sekitar 20 wanita Australia dan 40 anak-anak, yang ditahan di Suriah timur laut yang dikuasai Kurdi sejak runtuhnya "kekhalifahan" ISIS pada 2019.

Pemulangan "pengantin ISIS" telah menjadi kontroversi di Australia. Beberapa politisi mengklaim para wanita tersebut menimbulkan risiko bagi keamanan nasional.

Yang lainnya, seperti Human Rights Watch, memuji pemerintah karena telah menyelamatkan warga negara Australia dari kondisi yang "mengerikan".

Setelah dipulangkan, Raad menetap di Young, sebuah kota kecil sekitar 370 kilometer (229 mil) di sebelah barat Sydney.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top