Manila Incar Upaya Multilateral Terkait LTS

MANILA - Filipina akan meningkatkan kegiatan multilateral termasuk patroli kebebasan navigasi di Laut Tiongkok Selatan (LTS). Hal itu dikatakan oleh Menteri Pertahanan Filipina pada Rabu (25/10), seraya menyatakan harapan bahwa lebih banyak negara akan bergabung dalam perjuangan Filipina setelah terjadi perselisihan dengan Tiongkok pekan ini.

Filipina dan Tiongkok pada awal pekan ini saling menuduh satu sama lain yang meningkatkan ketegangan dengan Manila mengatakan bahwa Penjaga Pantai Tiongkok sengaja bertabrakan dengan kapal-kapal mereka dalam misi pasokan ke kontingen kecil pasukan yang ditempatkan di sebuah kapal yang sengaja kandas dua dekade lalu.

Insiden tersebut, yang terjadi di dekat terumbu karang yang disengketakan di zona ekonomi eksklusif Filipina, menuai kecaman luas terhadap Beijing, yang mengatakan pihaknya memiliki kedaulatan atas hampir seluruh LTS, meskipun ada putusan arbitrase internasional yang menyatakan bahwa klaim tersebut tidak memiliki dasar hukum.

"Insiden baru-baru ini dengan Tiongkok bisa menghasilkan lebih banyak negara yang bersedia bergabung dalam perjuangan kami," kata Menteri Pertahanan Filipina, Gilberto Teodoro, dalam sebuah sesi wawancara yang disiarkan televisi diPTVyang dikelola pemerintah, tanpa merinci apa saja dampaknya.

Menhan Teodoro juga mengatakan dia optimis dengan kemajuan perjanjian akses timbal balik antara Jepang dan Filipina.

Hubungan Filipina dengan Tiongkok telah memburuk pada tahun 2023 dengan lebih banyak konfrontasi di laut, bertepatan dengan terjadinya penguatan aliansi militer Filipina yang telah berlangsung puluhan tahun dengan Amerika Serikat, termasuk memberikan Washington DC akses yang lebih luas ke pangkalan-pangkalan militernya.ST/I-1