Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Malaysia Semena-mena kepada TKI

Foto : ANTARA/Luthfia Miranda Putri

Koalisi Masyarakat Sipil menuntut keadilan bagi TKI Adelina Lisao di depan Kedubes Malaysia, Jakarta, Senin (27/6/2022).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Koalisi Masyarakat Sipil melakukan demonstrasi menuntut keadilan bagi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Indonesia, Adelina Lisao, di depan Kedutaan Besar Malaysia, Kuningan, Senin (27/6).
Mereka tiba di Kedubes Malaysia pukul 10.00 WIB untuk menuntut keadilan atas kasus meninggalnya pekerja, Adelina, pada 2018. Pengunjuk rasa terdiri dari beberapa elemen yang mengenakan pakaian serbahitam. Ada juga beberapa suster mengenakan pakaian berwarna biru gelap dengan membawa atribut tulisan "Justice for Adelina".
Terkait unjuk rasa, polisi tidak mengalihkan lalu lintas di sepanjang Jalan HR. Rasuna Said termasuk bus TransJakarta dari Halte Departemen Kesehatan juga terlihat lancar tanpa ada hambatan sampai selesainya aksi pukul 11.10 WIB. Rombongan menuntut Mahkamah Persekutuan Malaysia yang membebaskan majikan Adelina yang bernama Ambika MA Shan. Ambika diduga melakukan penganiayaan hingga Adelina meninggal dunia.
Salah satu perwakilan Koalisi Masyarakat Sipil, Anis Hidayah, mengatakan pihaknya khawatir Malaysia akan semakin semena-mena terhadap pekerja migran Indonesia lantaran hukum hanya berpihak kepada majikan. "Kami menyesalkan dengan sungguh-sungguh atas dijatuhkannya putusan bebas murni kepada Ambika yang jelas terbukti melakukan penyiksaan hingga Adelina kehilangan nyawa," kata Anis Hidayah.
Anis berharap pemerintah Indonesia mengevaluasi hubungan tenaga kerja dengan Malaysia. Indonesia harus mengajukan nota protes diplomatik kepada Malaysia atas keputusan Mahkamah Persekutuan yang membebaskan secara murni majikan Adelina. Kemudian, menunda implementasi MoU Indonesia dan Malaysia tentang perlindungan pekerja Indonesia.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top