Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Skandal 1MDB

Malaysia Selidiki Klaim Tiongkok

Foto : AFP/Roslan RAHMAN

Lim Guan Eng

A   A   A   Pengaturan Font

KUALA LUMPUR - Pemerintah Malaysia pada Selasa (8/1) dilaporkan akan melakukan penyelidikan atas klaim Tiongkok yang menawarkan dana talangan (bail out) bagi lembaga keuangan negara yang dilanda megaskandal, 1Malaysia Development Berhad (1MDB), sebagai imbal balik atas proyek-proyek infrastruktur yang menguntungkan.

Sejumlah besar uang pemerintah Malaysia, konon dijarah dalam sebuah penipuan besar-besaran yang diduga melibatkan mantan Perdana Menteri Najib Razak, dan megaskandal ini menyebabkan kekalahannya dalam pemilihan umum Malaysia yang digelar Mei lalu.

Masalah ini mengemuka setelah harian Wall Street Journal (WSJ) melaporkan pejabat Tiongkok pada 2016 telah menawarkan bantuan berupa dana talangan bagi 1MDB yang terperosok ke dalam utang, dan mengatakan mereka akan mencoba menggunakan pengaruhnya untuk membuat negara-negara menghentikan penyelidikan ke dalam kasus ini, mengutip risalah dari pertemuan antara pejabat Tiongkok dan Malaysia.

Dana 1MDB yang dijarah, diduga telah dicuci melalui jaringan transaksi yang kompleks di seluruh dunia, dan negara-negara termasuk Singapura, Amerika Serikat (AS), dan Swiss, telah meluncurkan penyelidikan terkait kasus ini. Terlepas dari laporan klaim tawaran Tiongkok itu, penyelidikan megaskandal 1MDB ini masih terus berlanjut.

"Tiongkok juga menawarkan penyadapan terhadap kediaman reporter dan kantor WSJ di Hong Kong, yang menyelidiki skandal 1MDB untuk mencari tahu siapa yang membocorkan informasi pada mereka," demikian laporan WSJ.

Sebagai balasan, laporan itu mengatakan bahwa Malaysia menjanjikan saham dalam proyek-proyek kereta dan jalur pipa sebagai bagian dari inisiatif Tiongkok bagi "Jalur Sutera Baru", sebuah megaproyek infrastruktur utama yang berusaha menghubungkan Asia, Eropa dan Afrika.

Hanya dalam hitungan bulan, pemerintahan di Kuala Lumpur segera meneken kesepakatan bernilai miliaran dollar AS dengan BUMN Tiongkok yang disokong oleh pendanaan dari perbankan Tiongkok.

Menteri Keuangan Malaysia, Lim Guan Eng, mengatakan pada media lokal bahwa saat ini ia belum bisa mengkonfirmasi klaim tersebut, namun ia berjanji akan menyelidikinya.

"Jika ada sesuatu yang secara eksplisit menyatakan klaim ini secara hitam dan putih, maka kami akan mengejar kasus ini," kata Menteri Lim.

Bantahan Beijing

Sementara itu menyikapi laporan WSJ itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Lu Kang, mengatakan dirinya tak pernah mendengar laporan itu. "Tiongkok dan Malaysia memang menjalin kerja sama atas sejumlah proyek dan kedua negara telah menjaga hubungan baik dan bersahabat," kata Lu dalam taklimat harian di Beijing, Selasa.

Menurut WSJ, Kementerian Luar Negeri Tiongkok sebelumnya mengeluarkan bantahan bahwa dana dari program infrastruktur telah digunakan untuk menalangi 1MDB.

Dalam laporannya, pejabat Malaysia menyarankan agar beberapa proyek infrastruktur biayanya harus diperbesar diatas nilai pasar, hingga akan menghasilkan uang tambahan untuk dialokasikan pada kebutuhan lain. "Bankir Malaysia yang buron, Jho Low, diduga dalang dari penggelapan dana 1MDB, menggagas rencana agar pejabat Malaysia bisa bertemu pejabat Tiongkok, dan ia turut menghadiri beberapa pertemuan," demikian bunyi laporan. AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top