Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penegakan Hukum

Malaysia Buka Kembali Kasus Pembunuhan Model Mongolia

Foto : ANTARA/Agus Setiawan

Najib Razak Mantan PM Malaysia

A   A   A   Pengaturan Font

KUALA LUMPUR - Kepolisian Malaysia resmi mengumumkan dibukanya kembali penyelidikan kasus pembunuhan model cantik Mongolia, Altantuya Shaariibuu. Hal ini diumumkan setelah ayah mendiang Altantuya mengajukan laporan baru ke polisi Malaysia.

"Saya bisa mengonfirmasi kita membuka kembali penyelidikan," tegas Kepala Kepolisian Federal Malaysia, Inspektur Jenderal Polisi Mohamad Fuzi Harun, di Kuala Lumpur, Kamis (21/6). Mohamad Fuzi menjelaskan hasil penyelidikan nantinya akan diserahkan kepada Wakil Jaksa Umum untuk ditindaklanjuti.

"Kami membuka kembali penyelidikan berdasarkan pada laporan polisi yang lama dan laporan baru yang diajukan di Dang Wangi," ujar Mohamad Fuzi, merujuk pada lokasi markas Kepolisian Kuala Lumpur. Altantuya, 28 tahun, tewas dibunuh di Malaysia tahun 2006.

Dia diyakini ditembak mati sebelum jenazahnya diledakkan dengan peledak hingga hancur berkepingkeping di sebuah hutan dekat Subang Dam, Puncak Alam, Shah Alam. Dua mantan polisi Malaysia bernama Sirul Azhar Umar dan Azilah Hadri divonis mati atas pembunuhan ini. Namun, vonis itu digugurkan Pengadilan Banding tahun 2013.

Pertanyaan tentang motif dan siapa yang memerintahkan pembunuhan terhadaap Altantuya itu hingga kini tidak pernah terjawab. Dugaan banyak pihak menyebutkan Altantuya dibunuh terkait perannya sebagai penerjemah dan rekan Abdul Razak Baginda, mantan penasihat mantan Perdana Menteri (PM) Najib Razak, dalam perundingan pembelian dua kapal selam kelas Scorpene dari perusahaan raksasa Prancis, DCNS, tahun 2002.

Pembelian kapal selam itu diduga kuat sarat penyuapan. Pengumuman dibukanya kembali penyelidikan kasus Altantuya disampaikan setelah ayahnya, Dr Shaariibuu Setev, datang dari Mongolia ke Malaysia untuk mencari keadilan bagi putrinya. Selama di Malaysia, Setev bertemu Perdana Menteri Mahathir Mohamad dan Jaksa Agung Tommy Thomas.

Di Malaysia, Setev juga mengajukan laporan baru ke Kepolisian Kuala Lumpur pada Rabu (20/6) siang waktu setempat agar polisi menyelidiki kembali kasus pembunuhan putrinya. Mohamad Fuzi menyebut Setev baru selesai dimintai keterangan oleh polisi pada Kamis (21/6) waktu setempat.

Tidak Takut

Menanggapi tentang rencana dibukanya kembali kasus terbunuhnya Altantuya Shaariibuu itu, Najib Razak, mengatakan dirinya tidak takut. "Kasus Altantuya telah ditangani. Tidak ada bukti apa pun soal saya pernah bertemu dengannya, tidak ada dokumen, tidak ada foto atau saksi mata untuk menyebut saya mengenalnya," ucap Najib.

Najib menjelaskan dirinya siap disumpah, apalagi selama persidangan sebelumnya, nama Najib tidak pernah disebut-sebut. "Kasus itu telah disidangkan secara patut dan nama saya tidak muncul selama persidangan. Saya siap direkam untuk disumpah di sebuah masjid dalam nama Allah bahwa saya tidak terlibat kasus ini," tegasnya.

AFP/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top