Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Restrukturisasi Keuangan

Malaysia Akan Suntik RM3 Miliar untuk Badan Pengembangan Lahan

Foto : WWW.MALAYMAIL.COM

Kantor Federal Land Development Authority (Felda) di Kuala Lumpur, Malaysia.

A   A   A   Pengaturan Font

KUALA LUMPUR - Pemerintah Malaysia akan mengucurkan bantuan tiga miliar ringgit Malaysia (RM) atau sekitar 10,47 triliun rupiah untuk Badan Pengembangan Lahan Federal atau Federal Land Development Authority (Felda) yang sedang mengalami defisit keuangan.

Hal itu dilakukan karena Felda merupakan lembaga pengembangan lahan yang bertujuan mengentaskan kemiskinan melalui penanaman kelapa sawit dan karet. Akibat kampanye hitam Uni Eropa, kini harga sawit global anjlok sehingga mengurangi pendapatan petani sawit Malaysia.

Seorang sumber yang dikutip The Straits Times, Jumat (29/3), melaporkan bahwa pemerintahan Mahathir Mohamad dapat mengajukan proposal bantuan untuk Felda melalui parlemen sebelum masa bakti berakhir bulan depan. Dari jumlah yang diusulkan tersebut, sebanyak satu miliar ringgit Malaysia akan diberikan pada Felda yang mengalami defisit dalam anggaran operasional 2019 dan 2020. "Pemerintah akan juga melunasi utang pemukim sebesar dua miliar ringgit Malaysia ke Felda, dan mengalokasikan 250 juta ringgit Malaysia untuk menghidupkan kembali perumahan yang ditinggalkan untuk anak-anak mereka. Bahkan banyak yang tidak bisa memenuhi kebutuhan," kata sumber tersebut.

Putrajaya mungkin juga harus mengeluarkan jaminan baru untuk mendukung Felda merestrukturisasi utang lebih dari 13,8 miliar ringgit Malaysia yang akan jatuh tempo pada beberapa tahun mendatang. Sebelumnya pada 2012, mantan Perdana Menteri Najib Razak telah memprakarsai pencatatan kontroversial, Felda Global Ventures, anak usaha bidang investasi badan tersebut, ke pasar modal. Langkah itu dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan berkelanjutan bagi Felda dan warga pemukim. Namun, kini harga saham FGV diperdagangkan jauh lebih rendah dari harga penawaran umum perdana (initial public offering/IPO).

Sebelumnya, mantan Ketua Felda, Tan Sri Shahrir Samad, pada 2017, mengungkapkan adanya dana raib sebesar 4,3 miliar ringgit. Shahrir kemudian dipaksa untuk mengumumkan bahwa dana yang hilang itu telah digunakan untuk berbagai keperluan.
Halaman Selanjutnya....

Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top