Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Malam yang Seru di Batu Night Spectacular

Foto : foto-foto: koran jakarta/teguh rahardjo
A   A   A   Pengaturan Font

Malang yang sering juga disebut "Ngalam" oleh anak muda, menjadi pilihan yang tidak bisa dilewatkan jika sedang melancong ke Jawa Timur.

Malang yang identik dengan cuaca adem, kini memiliki banyak lokasi wisata yang tidak melulu menjual suasana alami. Bahkan, ada satu tempat wisata yang hanya buka saat malam hari, yakni Batu Night Spectacular atau yang dikenal dengan sebutan BNS.

BNS menggabungkan konsep pusat perbelanjaan, permainan, olahraga, dan hiburan di dalamnya. BNS ini masih dalam pengelolaan Jatim Park Grup. Tempat wisata dan jalan-jalan malam hari ini unik karena menjual pemandangan malam dengan kerlap-kerlip lampionnya.

BNS memiliki sebuah arena penampilan multimedia dengan panjang layar 50 meter yang diklaim sebagai yang terpanjang di Indonesia.

Beragam Permainan

BNS terletak di Jalan Hayam Wuruk Nomor 1, Oro-Oro Ombo, Kecamatan Batu, Kota Batu, Jawa Timur. Saat Koran Jakarta berkesempatan menyambangi lokasi wisata malam ini, ternyata pengunjungnya memang luar biasa padat. Meskipun hari itu bukan akhir pekan.

Masuk dari pintu utama, pengunjung akan disabut dengan berbagai wahana permainan luar ruang yang mirip dengan pasar malam pada umumnya. Ada korsel, bombom car, hingga menaiki banteng. Antrean pengunjung nampak di depan wahana-wahana tersebut, untuk menunggu giliran masuk dan menikmati permainannya.

Namun, banyak juga yang hanya sekadar menonton pengunjung yang sedang bermain, seperti permainan menaiki banteng. Tidak banyak yang ingin mencoba karena mungkin terlihat cukup ekstrem.

Lalu, ada wahana ekstrem lainnya, terutama bagi yang penakut. Ada rumah hantu. Wahana ini cukup menyeramkan juga. Di dalam permainan, banyak penampakan seperti pocong, kuntilanak, atau tengkorak. Semuanya digerakkan dengan mesin. Justru yang membuat ramai adalah teriakan pengunjung yang kaget saat tiba-tiba tengkorak bergerak, atau ada suara keras dari dalam peti mati, seperti ada yang memukul minta keluar.

Lalu ada sepeda udara. Pengunjung dapat mengayuh sepeda direl yang ditempatkan di bagian atas kawasan BNS, sehingga bersepeda seperti sedang terbang dan melayang. Dari atas akan leluasa melihat gemerlapnya kawasan BNS.

Ya, semuanya memang dibuat seperti layaknya pasar malam. Musik keras tidak henti-hentinya menemani pengunjung.

Taman Lampion

Jauh di bagian kiri dari pintu masuk, terdapat taman lampion. Suasana romantis sepertinya hendak diciptakan oeh BNS disini. Kawasan ini diberi nama Lampion Garden 2018.

Semuanya adalah lampion! Cahaya warna-warni yang ada di kawasan ini berasal dari lampion. Suasana malam yang syahdu sengaja diciptakan. Muda-mudi yang datang paling senang mengambil foto selfie dikawasan ini. Apalagi di foto bagian depan Lampion Garden yang bertuliskan LOVE.

Di bagian tengah terdapat sebuah danau. Danau tersebut memantulkan warna-warni dari angsa dan angsa itu pun adalah sebuah lampion. Duduk di pinggir danau juga menjadi pilihan para pengunjung untuk menikmati keindahan taman lampion ini.

Beberapa miniatur bangunan dunia seperti Menara Eifel, yang juga adalah lampion, menjadi latar pengunjung untuk berfoto. Memang akan betah berlama-lama disini apalagi saat cuaca cerah.

Yang paling menarik dari Lampion Garden adalah miniatur Tembok Besar China. Ini adalah lampion terpanjang dan terbesar yang ada di BNS. Warna oranye lampu dari lampion Tembok Besar China terlihat sungguh indah. Sementara dibagian ujung dari lampion terpanjang itu adalah sebuah istana ala timur tengah.

Lelah berkeliling pengunjung dapat beristirahat di kawsasan rumah makan yang berada tidak jauh dari pintu keluar kawasan BNS, atau jika kaki terasa pegal dan lelah setelah menjelajahi BNS, pilihlan kios pijat kaki yang ada di pintu keluar kawasan ini.

Calon wisatawan yang ingin berkunjung ke lokasi wisata tersebut bisa menggunakan pesawat Sriwijaya Air, Garuda Indonesia Airlines, atau Citilink dari Bandara Soekarno- Hatta dan Halim Perdana Kusuma langsung ke Bandara Abdul Rahman Saleh, Malang, Jawa Timur, dengan waktu tempuh sekitar 1 jam 35 menit. tgh/E-3

Strudel dan Apel Oleh-oleh Khas Malang

Jalan-jalan ke Batu, tentu tidak lupa untuk membeli sekeranjang apel sebagai oleh-olehnya. Apel memang menjadi buah khas dari kota bersuhu dingin di Malang ini.

Kios penjual apel mudah ditemui di sepanjang jalan Kota Batu. Pelancong dapat memilih untuk membeli apel yang sudah diikat dalam ukuran satu kilo atau bebas memilih apel untuk kemudian ditimbang.

Rasa apel Malang berbeda-beda. Ada yang terasa manis, manis asam bahkan ada yang asam saja. Warnanya ada yang merah kuning atau ada yang hanya hijau kekuningan, atau jika ingin membawa oleh-oleh berupa olahan buah apel bisa juga berbelanja di toko oleh-oleh yang ada di Batu, misalnya keripik apel atau dodol apel.

Kuliner lain yang juga menjadi buah tangan wajib pengunjung Kota Malang adalah Strudel. Apalagi buah apel memang pas untuk diolah menjadi strudel. tgh/E-3

Komentar

Komentar
()

Top