Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Malah Bahagia karena Selalu Kena Begal Selama Bulan Ramadan, Cerita Unik Kader Muhammadiyah di Sudan

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

SUDAN - Bulan Ramadan dikenal sebagai bulan dilipatgandakannya pahala. Tak ayal, umat muslim pun saling berlomba-lomba dalam kebaikan.

Bagi kader Persyarikatan yang berada di Sudan, Afrika Utara, bulan Ramadan dianggap sebagai momen yang paling dinanti. Sebab selain semangat beribadah bertambah, mereka juga mendapatkan berkah ketika keluar rumah di waktu menjelang maghrib.

Selama Ramadan, masyarakat Sudan memiliki tradisi mencari pejalan kaki ataupun orang asing di jalanan umum untuk ditarik ke rumah mereka agar menikmati sajian buka bersama yang mereka hidangkan di depan rumahnya masing-masing.

"Siapapun yang lewat (akan) ditarik untuk makan bersama. Uniknya seperti itu. Kalau kami mengistilahkan sebagai 'Begal Ramadan'," ungkap Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Sudan, Muhammad Nur Ridhwan Sarifudin sambil tertawa dikutip dari Muhammadiyah.or.id, Minggu (10/4).

Dalam acara Diasporamu di kanal Youtube TvMu, Ahad (10/4) kader Persyarikatan yang umumnya adalah mahasiswa merasa bersyukur dengan adanya tradisi tersebut. Pasalnya mereka dapat merasakan ruh dari tradisi lokal serta mencicipi kuliner semacam khubz, ruz mandi, asidah, tokmiah, hingga daging-dagingan.

"Kalau di Indonesia 'Begal' kan negatif ya, kalau di sini positif. Kalau di sini kita dapat makan, kenyang alhamdulillah, bisa merasakan makanan Sudan. Bahkan mobil antar propinsi di luar jalan-jalan Khartoum itu kalau melewati rumah-rumah warga di sepanjang jalan itu juga diberhentikan dan dipaksa berhenti untuk diajak berbuka puasa," imbuhnya.

Meski tradisi ini sempat hilang sementara pada 2020 karena pandemi, tahun 2021 perlahan mulai kembali. Masjid pun kembali buka dan salat tarawih berjamaah di masjid pun telah diperbolehkan oleh pemerintah.

"Kondisi Ramadan di Sudan alhamdulillah sudah membaik," pungkas Ridwan.


Redaktur : Eko S
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top