Makin Memanas, Para Komandan Perang Ukraina Sepakat Pertahankan Bakhmut
Arsip - Seorang tentara Ukraina menutupi kendaraan lapis baja dengan ranting-ranting pohon di Donbass, Ukraina (12/4/2022).
Foto: ANTARA/Xinhua/Diego HerreraJakarta - Makin memanas, para panglima pasukan Ukraina pada Senin sepakat memperkuat posisi danmempertahankan Bakhmut dari Rusia, yang berusaha mati-matian merebutkota di Ukraina timur itu.
Dalam rapat rutin bersama para panglima itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mendiskusikan situasi di Bakhmut bersama panglima angkatan bersenjata Valeriy Zaluzhnyy dan panglima operasi Oleksandr Syrsky.
Syrsky belum lama ini menemui para prajurit Ukraina yang tengah mempertahankan Bakhmut.
"Para panglima membahas langkah lebih jauh di Bakhmut dan mendukung agar operasi pertahanan di sana diteruskan," kata Zelenskyy dalam pernyataan tertulis yang dikeluarkan kantornya seperti dilaporkan laman Politico, Senin.
Selain itu, para peserta rapat itu juga membahas pasokan senjata dan perlengkapan perang serta penyalurannya untuk operasi di Bakhmut tersebut.
Menurut lembaga pemikiran (think tank) pertahanan Amerika Serikat, Study of War, pasukan Ukraina sedang mundur secara bertahap dari Bakhmut sambil terus memerangi pasukan Rusia yang terus merangsek masuk kota ini.
"Para bloger militer Rusia juga sudah menurunkan ekspektasi kemampuan pasukan Rusia dalam meluncurkan ofensif baru, yang artinya itu bisa berpuncak kepada apakah pasukan Rusia benar-benar hendak menguasai Bakhmut atau tidak," tulis Study of War.
Menurut lembaga yang rutin menganalisis perkembangan di medan perang Ukraina itu, jika pasukan Rusia berhasil menguasai Bakhmut, maka mereka akan berusaha terus merangsek ke barat untuk merebut Kostyantynivka atau Slovyansk.
Namun demikian, pasukan Rusia diperkirakan telah kekurangan personel dan amunisi karena terkuras oleh pertempuran merebut Bakhmut selama berbulan-bulan.
Sementara itu, pendiri sekaligus pemimpin pasukan tentara bayaran Wagner Group, Yevgeny Prigozhin, pada Jumat pekan lalu menyatakan pasukannya praktis telah mengepung Bakhmut.
Namun, dua hari kemudian Prigozhin mengeluh karena amunisi yang dijanjikan militer Rusia untuk Wagner Group ternyata belum dikirim.
"Saat ini, kami hanya bisa menduga-dua alasannya, apa karena birokrasi atau pengkhianatan," kata Prigozhinpada Minggu melalui Telegram seperti dilaporkan oleh Reuters.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Cagub Khofifah Pamerkan Capaian Pemprov Jatim di Era Kepemimpinannya
- 2 Ini Klasemen Liga Inggris: Nottingham Forest Tembus Tiga Besar
- 3 Cawagub Ilham Habibie Yakin dengan Kekuatan Jaringannya di Pilgub Jabar 2024
- 4 Cagub Luluk Soroti Tingginya Pengangguran dari Lulusan SMK di Jatim
- 5 Cagub Risma Janji Beri Subsidi PNBP bagi Nelayan dalam Debat Pilgub Jatim
Berita Terkini
- Wamensos Sebut Instrumen untuk Makan Bergizi Gratis Sudah Kuat
- BGN Sebut Hasil Uji Coba Makan Bergizi Gratis Dievaluasi Secara Berkala
- Ini Klasemen Liga Inggris: Liverpool Naik Puncak, Forest Tembus Tiga Besar
- Tindak Tegas, Polda Sumut Sita 55,95 Kg Sabu-sabu
- Arah Pembangunan Pusat dan Daerah Harus Selaras