Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Makin Kece, Seoul Mulai Meluncurkan Halte Bus Pintar yang Nyaman dan Terhindar dari Covid-19

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Shelter pintar ini dilengkapi dengan AC, pemanas, steriliser udara, wifi dan fitur keselamatan dan menggunakan kecerdasan buatan untuk mengontrol penumpang naik dan turun bus.

Seoul telah memperkenalkan halte bus pintar di area Gerbang Sungnyemun di pusat kota.

Ruangan transparan "Smart Shelter" itu dilengkapi pendingin udara dan alat sterilisasi ultraviolet untuk membersihkan dan mendinginkan udara.

Adapun kamera pengawas dan layar digital yang tersedia untuk memberitahu penumpang kapan bus tiba. Halte itu juga dilengkapi pembersih tangan dan tersedia tempat mengisi daya laptop atau telepon genggam serta Wi-Fi gratis.

"Tadinya saya kurang nyaman karena harus diperiksa suhu tubuhnya sebelum masuk, tapi ternyata tidak butuh waktu lama," kata Park Sung-yeon, mahasiswa berusia 25 tahun, seperti dikutip Antara dari Reuters hari ini, Sabtu, 15 Agustus 2020.

Kamera thermal di pintu mampu menyatukan suhu tubuh penumpang. Hanya mereka yang suhu tubuhnya di bawah 37,5 derajat Celcius yang boleh masuk untuk mencegah penularan Covid-19.

Kamera anti Covid-19 terpisah yang dipasang lebih rendah khusus untuk anak-anak.

Adapun panel surya di atap menyediakan cadangan daya. Namun biaya pembuatan smart bus shelter itu juga tidak memerlukan biaya utama, setiap halte memakan waktu 100 juta Won (Rp 1,2 miliar).

Sepuluh halte pintar dipasang di Distrik Seongdong, Seoul Timur, pada bulan ini hasil kolaborasi teknologi pemerintah distrik setempat dengan LG Electronics.

Kim Hwan-gyun, penanggungjawab halte di Seongdong, menjelaskan bahwa video situasi terbaru secara langsung dibagikan kepada kantor polisi dan kantor kebakaran menggunakan CCTV cerdas, bel peringatan, dan sensor noise AI.

"Kami bisa merespons kejadian darurat secara cepat," ucapnya.

Penumpang tunanetra

Selain itu, teknologi kecerdasan buatan (AI) akan membantu memandu penumpang tunanetra naik dan turun dari bus, memberikan bantuan bahasa asing, dan menampilkan waktu kedatangan bus.

Pemerintah Metropolitan Seoul (SMG) berencana untuk memperkenalkan tempat penampungan tambahan area Universitas Hongik pada bulan Agustus di area Stasiun Hapjeong pada 2 September dan area Gonghang-daero pada November 2021. Shelter ini juga dapat menghasilkan listrik sendiri melalui panel surya di langit-langit.

Jika mereka yang rentan transportasi menekan tombol peringatan saat menunggu bus, mereka akan diberi tahu kapan bus berlantai rendah diharapkan tiba.

Semua fungsi di dalam shelter dikendalikan secara real-time melalui sistem kontrol terintegrasi dan Internet of Things. Berdasarkan data Topis (operasi transportasi Seoul dan layanan informasi), halte dapat menentukan di mana bus seharusnya berhenti di stasiun, mengontrol pembukaan/penutupan pintu kasa dan kontrol iklim.

Untuk membantu mencegah penyebaran Covid-19, SMG melaporkan pintu kasa akan tetap terbuka selama periode ini sementara pensteril udara inframerah akan membersihkan udara dan pembersih tangan juga akan tersedia. Kualitas udara secara otomatis diukur dan ditampilkan pada layar elektronik.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Zulfikar Ali Husen

Komentar

Komentar
()

Top