Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Laporan WWF

Makin Banyak Flora dan Fauna Terancam Punah

Foto : AFP/FLORENT VERGNES

Terancam Punah l Sepasang gajah hutan Afrika yang ada di Bayanga Equatorial Forest, Taman Suaka Margasatwa  Dzanga Sangha, Afrika Tengah, tengah berkelahi beberapa waktu lalu. WWF cabang Jerman pada Rabu (29/12) mengatakan bahwa gajah hutan Afrika ini masuk dalam daftar merah IUCN hewan yang paling terancam punah.

A   A   A   Pengaturan Font

BERLIN - World Wildlife Fund (WWF) cabang Jerman pada Rabu (29/12) mengatakan bahwa ancaman lingkungan yang terus meningkat mendorong banyak flora dan fauna ke ambang kepunahan dengan skala yang belum pernah terlihat sejak dinosaurus punah.

Peringatan itu datang ketika WWF Jerman merilis laporan bertajukWinners and Loosers 2021, daftar tahunan hewan yang keberadaannya sekarang sangat terancam serta laporan keberhasilan sejumlah konservasi.

Tercatat saat ini ada 142.500 spesies hewan dan tumbuhan dalam daftar merah (red list) International Union for Conservation of Nature (IUCN). Dari angka tersebut, 40.000 di antaranya berstatus terancam punah.

"Ini adalah jumlah spesies terbesar yang dimasukkan dalam daftar merah sejak dibuat pada 1964," lapor WWF Jerman dalam sebuah pernyataan. "Sekitar satu juta spesies bisa punah dalam dekade berikutnya, yang akan menjadi peristiwa kepunahan massal terbesar sejak akhir zaman dinosaurus," imbuh organisasi itu.

Direktur WWF Jerman, Eberhard Brandes, mengatakan kebijakan perlindungan lingkungan yang tegas sangat dibutuhkan, terutama dalam memerangi perubahan iklim.

"Konservasi spesies tidak lagi hanya tentang mengatasi masalah lingkungan, tetapi lebih tentang pertanyaan apakah umat manusia pada akhirnya akan masuk daftar merah dalam kategori terancam punah dan dengan demikian menjadi korban gaya hidupnya sendiri," kata Brandes.

Di antara hewan yang paling terancam dalam daftar merah dan juga dalam daftar WWF tahun ini adalah gajah hutan Afrika, yang populasinya telah menurun 86 persen hanya dalam kurun waktu 31 tahun.

"Beruang kutub juga masuk dalam daftar karena mencairnya es yang cepat di Samudra Arktik membuat mereka sulit beradaptasi. Para ahli memperkirakan es di Samudra Arktik bisa benar-benar hilang pada musim panas 2035," kata WWF Jerman.

Secercah Harapan

Lebih lanjut, WWF mencatat bahwa ada beberapa cercah harapan di dunia pelestarian lingkungan tahun ini. Salah satu spesies kucing besar paling langka di dunia, lynx Iberia, populasinya kembali bertambah di Spanyol dan Portugal. Pada 2002, hanya 94 ekor lynx yang ditemukan. Populasi telah tumbuh lebih dari sepuluh kali lipat dengan hitungan terbaru pada 2020 menunjukkan lebih dari 1.100 saat ini masih hidup.

Populasi burung bustard di Jerman juga mengalami kemajuan yang signifikan pada 2021 dengan populasi mereka mencapai tingkat tertinggi dalam 40 tahun terakhir. Para peneliti mencatat ada 347 burung tahun ini, dibandingkan dengan hanya 57 burung pada 1997 silam.

WWF juga mencatat keberhasilan dalam upaya melestarikan populasi badak India di Nepal. Sebagai bagian dari kerja sama dengan pemerintah, langkah-langkah perlindungan yang lebih ketat diterapkan yang telah membantu pertumbuhan populasi badak sebesar 16 persen sejak 2015.

Dilaporkan pula bahwa burung hering berjanggut, paus biru, dan buaya di Kamboja juga mengalami peningkatan jumlah populasi. DW/AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top