Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Mahasiswa se-Jakarta Ingatkan soal Penculikan Aktivis 98

Foto : istimewa

Gerakan mahasiswa untuk keadilan.

A   A   A   Pengaturan Font

Suhu politik jelang pemilihan presiden dan wakil presiden tahun 2024 semakin memanas. Banyak sekali hal-hal kontroversial yang terjadi menjelang penetapan pasangan calon presiden dan wakil presiden RI oleh KPU. Hal ini tidak dapat diterima oleh masyarakat Indonesia terutama mahasiswa.

JAKARTA - Suhu politik jelang pemilihan presiden dan wakil presiden tahun 2024 semakin memanas. Banyak sekali hal-hal kontroversial yang terjadi menjelang penetapan pasangan calon presiden dan wakil presiden RI oleh KPU. Hal ini tidak dapat diterima oleh masyarakat Indonesia terutama mahasiswa.

Sebagai motor pergerakan revolusi bangsa, mahasiswa merasa bahwa ada yang tidak beres dengan proses pencapresan kali ini. Mahasiswa sangat resah dengan kontoversi yang terjadi, terutama terkait dengan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) perihal usia capres-cawapres yang berujung pada lolosnya Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres dari Prabowo Subianto.

Para mahasiswa juga mengingatkan akan sejarah kelam pelanggaran HAM masa lalu terkait peristiwa penculikan aktivis pada 1998 yang hingga kini masih menyisakan kontroversi. Mahasiswa dari 899 kampus siap bergerak untuk memperjuangkan HAM para aktivis yang keluarganya masih mencari keadilan untuk mereka. Gerakan mahasiswa ini bukan berasal dari kepentingan atau berniat mendukung salah satu calon saja, namun gerakan ini berpusat kepada suara dari hati nurani dengan ikhlas mencari keadilan dan memperjuangkan hak-hak aktivis '98.

Diketahui sejumlah 14.000 mahasiswa mengikuti aksi serentak ini. Semuanya semata-mata untuk menyadarkan masyarakat agar berhati-hati dalam memilih pemimpin bangsa ini. "Kalau salah satu dari kami ditangkap dan dinyatakan bersalah, maka semuanya bersalah dan kami tidak akan bertindak sopan lagi kepada kalian," ujar Mahasiswa UBK Jakarta, Nico Gultom.

Kasus ini memang sudah berusia kurang lebih 25 tahun dan belum ada keadilan kepada mereka. Para mahasiswa berharap ada diskusi terbuka dengan capres ntuk mendiskusikan segala hal terkait dengan penculikan aktivis tahun 1998 yang lalu. Mahasiswa juga berharap besar jangan sampai kejadian '98 terulang kembali.


Redaktur : Sriyono
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top