Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Suksesi di Kerajaan Thailand

Maha Vajiralongkorn Dinobatkan pada Mei

Foto : AFP/PORNCHAI KITTIWONGSAKUL

Maha Vajiralongkorn

A   A   A   Pengaturan Font

BANGKOK - Biro Rumah Tangga Kerajaan Thailand pada Selasa (1/1) mengumumkan bahwa upacara penobatan Putera Mahkota Maha Vajiralongkorn sebagai raja akan digelar pada awal Mei mendatang, lebih dari dua setengah tahun setelah mangkatnya mendiang ayahandanya, Raja Bhumibol Adulyadej.

"Seremoni penobatan akan dilaksanakan selama 3 hari antara 4 hingga 6 Mei. Penetapan waktu itu sesuai dengan tradisi dan perayaan nasional yang akan dinikmati banyak warga," demikian pernyataan Biro Rumah Tangga Kerajaan Thailand yang disiarkan lewat televisi nasional. "Upacara penobatan raja sendiri akan digelar pada 4 Mei dengan disaksikan anggota keluarga kerajaan, dewan penasihat dan kabinet. Setelah resmi dinobatkan dan sesuai tradisi, raja akan menggelar audiensi akbar bersama publik dan diplomat pada 6 Mei," imbuh biro itu.

Penobatan Putera Mahkota Maha Vajiralongkorn, 66 tahun, ini dilangsungkan setelah Raja Bhumibol wafat pada Oktober 2016 lalu. Setelah dinobatkan sebagai raja, Maha Vajiralongkorn akan menyandang gelar Raja Rama X, pemimpin dinasti Chakri.

Keluarga monarki Thailand dikenal sebagai salah satu yang terkaya di dunia. Saat resmi dinyatakan sebagai ahli waris tahkta kerajaan, Maha Vajiralongkorn segera memperkuat pengaruhnya dan mengambil alih pengurusan aset kerajaan bernilai multimiliar dollar yang meliputi properti yang amat luas serta investasi yang amat besar di sejumlah bank dan perusahaan.

Setelah Pemilu

Penobatan raja sendiri dilaksanakan setelah junta di Thailand berencana menggelar pemilihan umum yang agendanya digelar pada 24 Februari mendatang. Sejak junta berkuasa, segala bentuk aksi dan kampanye politik dilarang. Namun saat ini larangan itu diperlunak karena sebentar lagi pesta demokrasi digelar di Thailand.

Pemilu ini dilaksanakan setelah junta berkuasa selama 5 tahun setelah panglima Angkatan Bersenjata yang kemudian menjabat sebagai Perdana Menteri Thailand, Prayuth Chan-Ocha, mengambil alih pemerintahan sipil yang dipimpin PM Yingluck Shinawatra pada 2014.

Saat ini posisi junta berperan sebagai pelindung monarki dan mereka menyatakan menggulingkan pemerintahan sipil demi mengakhiri korupsi yang menggerogoti pemerintahan sipil. Pengkritik menyebut langkah junta itu untuk mengikis jaringan kubu dukungan terhadap keluarga Shinawatra dalam pemilu mendatang.

Selain langkah politik itu, junta juga telah membuat konstitusi baru yang menurut pakar politik akan kian memperkuat cengkeraman militer dalam kekuasaan di pemerintahan untuk kurun waktu hingga 20 tahun mendatang.

Menurut kabar terbaru, Prayuth Chan-Ocha dipastikan akan kembali mempertahankan posisinya sebagai PM Thailand pada pemilu mendatang. Namun untuk mengamankan posisi itu, Prayuth membutuhkan dukungan 126 suara di majelis rendah ditambah dukungan senat yang ditunjuk oleh junta. AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top