Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Krisis Venezuela

Maduro Peringatkan Eskalasi dengan Kolombia

Foto : AFP/JUAN BARRETO

Nicolas Maduro

A   A   A   Pengaturan Font

CARACAS - Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, memperingatkan kemungkinan terjadinya eskalasi militer dengan negara tetangga Kolombia, menyusul pernyataan Bogota yang menuduh Caracas telah melindungi gerilyawan kiri di wilayahnya.

"Ada peningkatan pernyataan yang bisa berakhir dengan eskalasi militer di perbatasan, yang melibatkan pasukan kriminal Kolombia yang menentang Venezuela," kata Presiden Maduro dalam pidato di hadapan pendukungnya, Rabu (8/5).

"Semua ini adalah bagian dari rencana imperialisme Amerika Serikat (AS)," imbuh Maduro.

Pernyataan Maduro tersebut disampaikan dalam pidato yang disiarkan televisi nasional Venezuela, menyusul protes Kolombia yang mengklaim negara tetangganya telah melancarkan provokasi secara berulang kali setelah sekitar 30 personel militer Venezuela menyeberang ke wilayahnya. Pasukan militer Venezuela itu baru menarik diri setelah Kolombia mengirim helikopter dan tentara ke wilayah perbatasan sebagai tanggapan atas laporan warga setempat.

Bogota dalam pernyataannya menyatakan bahwa personel militernya siap untuk mempertahankan integritas teritorialnya, sambil tetap berhati-hati dalam menghadapi provokasi yang jelas dan berulang yang dimaksudkan hanya untuk memancing tanggapan yang akan membuat Kolombia terlihat sebagai negara agresor.

Venezuela telah memutus hubungan diplomatik dengan Kolombia sejak Februari lalu, setelah negara itu menjadi salah satu dari lebih 50 negara yang mengakui pemimpin oposisi Juan Guaido sebagai presiden sementara Venezuela.

Penangkapan Oposisi

Pada bagian lain diwartakan bahwa agen intelijen Venezuela pada Rabu telah menangkap seorang pemimpin senior Majelis Nasional yang didominasi oposisi bernama Edgar Zambrano. Penangkapan Zambrano merupakan aksi terbaru terhadap terhadap oposisi setelah kegagalan upaya kudeta Presiden Nicolas Maduro pada bulan lalu. Zambrano adalah wakil dari Juan Guaido, yang mengorganisir pemberontakan pada 30 April lalu.

"Kami memperingatkan orang-orang Venezuela dan masyarakat internasional, rezim telah menculik wakil presiden pertama Majelis Nasional," kata Guaido. "Mereka berusaha menghancurkan kekuatan yang mewakili semua rakyat Venezuela, tetapi mereka tidak akan mencapainya," imbuh Guaido.

AS dan beberapa negara Amerika Latin lain seperti Argentina, Kolombia, Cile, dan Peru, segera mengkritik Venezuela atas penangkapan Zambia. Washington DC menyebut penahanan itu ilegal dan tidak dapat dimaafkan, serta memperingatkan konsekuensi yang akan dihadapi Caracas jika Zambrano tidak segera dibebaskan.

Secara terpisah, Mahkamah Agung Venezuela dilaporkan telah mendakwa tiga anggota parlemen untuk mendukung pemberontakan Guaido. Tiga anggota parlemen itu adalah Freddy Superlano, Sergio Vergara, dan Juan Andres Mejia, yang dituduh melakukan pengkhianatan tingkat tinggi dan konspirasi.

Penangkapan mereka menggenapkan 10 jumlah anggota parlemen oposisi yang didakwa karena mendukung Guaido. ang/AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top