Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Lumbung Pangan Diharapkan Dapat Mengisi Pasar Ekspor

Foto : Istimewa

Presiden Joko Widodo bersama Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, dalam kunjungan kerja hari pertama di Jawa Timur, saat menyalurkan bantuan di Pasar Pucang Anom, Surabaya, Minggu (21/8).

A   A   A   Pengaturan Font

SURABAYA -Presiden Joko Widodo (Jokowi) meluncurkan lumbung pangan berbasis mangga dan taksi Alsintan di Gresik, Jawa Timur, Senin (22/8).

Lumbung pangan berbasis mangga tersebut diharapkan dapat menghasilkan produksi mangga tidak hanya untuk keperluan di dalam negeri, tapi juga keperluan ekspor ke sejumlah negara di dunia, seperti Timur Tengah, Tiongkok, Jepang, hingga Eropa.

Presiden Jokowi berharap lumbung pangan tersebut dapat terintegrasi dengan sejumlah infrastruktur pendukung yang telah dibangun oleh pemerintah.

"Kita harapkan ini food estate ini ada yang milik rakyat, ada yang milik swasta dan kita ingin itu terintegrasi dengan embung yang dibangun di sini, ada embungnya, ada food estate-nya. Jadi masyarakat bisa dapat, swasta juga bisa bergerak," ujar Jokowi dalam keterangannya usai peluncuran.

Presiden berharap lumbung pangan berbasis mangga tersebut akan turut dikembangkan di sejumlah daerah di Tanah Air. "Nanti tidak hanya di Kabupaten Gresik tapi juga di kabupaten lain yang kira-kira memiliki kondisi lahan marginal yang cocok untuk mangga," ungkap Presiden.

Presiden menilai lumbung pangan berbasis mangga di Kabupaten Gresik ini sudah tertata dengan baik. Namun, Presiden berharap adanya pendampingan kontrol kualitas guna memastikan kualitas produk sesuai standar yang ditetapkan para pembeli.

"Saya senang kelihatan yang sudah tertanam di sini manajemennya sangat baik dan kita harapkan nanti juga ada pendampingan QC quality contol dari buyer-nya sehingga level kualitasnya akan naik," ucap Presiden.

Presiden juga meluncurkan taksi alsintan yang merupakan program dari Kementerian Pertanian dalam rangka membantu menyediakan alat dan mesin pertanian (alsintan) secara mandiri oleh pelaku usaha di sektor pertanian melalui fasilitasi bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Presiden berharap program tersebut dapat menggantikan pola lama yang dinilai tidak produktif.

"Saya kira akan banyak sekali daerah-daerah, desa-desa, provinsi, kabupaten akan banyak para petani yang mau beli alat dan mesin pertanian baik itu apa rice mill unit (RMU), baik dryer, baik combine harvester, traktor dan lain-lain dengan pola taksi alsintan," ujar Presiden.

Presiden juga meyakini program taksi alsintan ini dapat menekan food loss dari setiap produksi hingga 6 sampai 7 persen. Menurut Presiden, saat ini angka food loss produksi di Indonesia masih cukup tinggi yaitu sekitar 12 hingga 13 persen.

"Mengenai tenaga kerja di bidang pertanian, saya melihat beberapa profesi justru kekurangan. Ya penggantinya ya produksi alsintan yang modern, baik harvester-nya, baik traktornya, baik RMU-nya. RMU itu kalau yang lama itu banyak yang menjadi beras pecahnya. Tapi kalau pakai rice mill unit yang modern bisa ditekan kira-kira 6-7 persen kehilangan beras yang rusaknya, dan itu 6 persen sudah bisa dipakai untuk mencicil mesin RMU yang ada," tandasnya.

Turut hadir mendampingi Presiden dan Ibu Iriana dalam acara tersebut adalah Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani.

Acara di Gresik merupakan kunjungan kerja hari kedua Presdien ke Jawa Timur. Sebelumnya, Minggu (21/8), Jokowi turun ke sejumlah pasar di Surabaya untuk menyalurkan bantuan modal kerja (BMK), Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan minyak goreng kepada peserta program keluarga harapan.

Titik sasaran penyaluran program, di Pasar Pucang Anom. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi turut mendampingi Presiden Jokowi menyerahkan BMK untuk Pedagang Kaki Lima (PKL) dan pedagang lainnya di sekitar Pasar Pucang Anom Surabaya.

Pada kesempatan itu, Khofifah memastikan Jawa Timur memiliki langkah yang selaras dengan pemerintah yang aktif memberi perhatian dan bantuan modal pada para pelaku usaha kecil. Pemprov Jatim berusaha melengkapi denganmenyalurkan bantuan modal untuk pelaku usaha ultra mikro.

"Tentu kami menyampaikan terima kasih kepada Bapak Presiden Joko Widodo yang memberi perhatian dengan menyalurkan bantuan BMK, BLT dan juga PKH pada masyarakat kecil kita di Jawa Timur," tutur Khofifah.

Lebih lanjut, ia menyatakan Pemprov Jatim telah menyalurkan permodalan untuk pelaku usaha ultra mikro senilai 500 ribu dari Baznas Jatim serta BUMD Jatim serta pinjaman murah dengan bunga tiga persen per tahun melalui Bank UMKM Jatim dengan pinjaman maksimal 10 juta rupiah.

"Bantuan permodalan untuk pelaku usaha ultra mikro kami berikan untuk membantu mereka mengakses permodalan dari Bank UMKM Jatim. Bunganya rendah hanya 3 persen per tahun sementara maksimal hanya 10 juta," tegasnya.

Ia menyatakan program ini sengaja digagas agar pelaku usaha ultra mikro seperti pengusaha toko pracangan, pedagang kaki lima, pedagang sayur dan lain-lain tidak terjerumus untuk meminjam uang ke rentenir. Yang justru akan merugikan.

"Akses modal ini tanpa jaminan. Tahun 2022 ini ada anggaran 7,5 miliar rupiah yang kita siapkan hingga akhir tahun. Semoga bisa memberi manfaat bagi pelaku usaha ultra mikro di tengah tawaran pinjaman online yang begitu mudah diakses namun berisiko bunga sangat tinggi," tegasnya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top