Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Program Pendidikan I Program Vokasi Mesti Tersedia dan Sesuai Kebutuhan Daerah

Lulusan Program Vokasi Harus Selaras Kebutuhan Dunia Kerja

Foto : Koran Jakarta/M.Ma'ruf

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri, Kemendikbudristek, Uuf Brajawidagda.

A   A   A   Pengaturan Font

Kemendikbudristek berkomitmen mendorong peningkatan lulusan vokasi sesuai pasar kerja dan siap menghadapi tantangan pekerjaan masa depan.

JAKARTA - Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Kiki Yuliati, mengatakan, pihaknya berkomitmen meningkatkan jumlah lulusan vokasi sesuai pasar kerja. Tidak hanya itu, lulusan vokasi juga diharapkan mampu menjadi pengusaha sukses.

"Kami bertujuan meningkatkan jumlah lulusan yang nantinya akan mendapatkan pekerjaan layak, menjadi pengusaha sukses, dan siap menghadapi tantangan pekerjaan masa depan," ujar Kiki, dalam acara Rembug Pendidikan Vokasi: Skill Indonesia 2045, di Jakarta, Rabu (10/7).

Dia menerangkan, cara mewujudkan hal tersebut dengan cara skilling, upskilling, dan reskilling. Di sisi lain, dengan adanya Skills Indonesia 2045 dapat mendorong pembelajaran sepanjang hayat dan mengintegrasikan pendidikan formal dengan pelatihan yang fleksibel.

Kiki menambahkan, pihaknya berkomitmen mengembangkan Pendidikan Vokasi dan Pelatihan (PVP) yang berkualitas.

Inklusivitas dan keadilan menjadi perhatian dengan memastikan akses yang setara bagi kelompok rentan, termasuk penyandang disabilitas dan komunitas yang terpinggirkan. "Kita memberdayakan generasi berikutnya untuk berkembang di pasar kerja yang terus berkembang," jelasnya.

Tantangan Masa Depan

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri, Kemendikbudristek, Uuf Brajawidagda mengatakan, Skills Indonesia 2045 merupakan salah satu upaya membangun calon tenaga kerja yang tangguh dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Salah satunya mendorong keterampilan yang relevan dengan perubahan dinamis dalam lanskap sosial, ekonomi, dan lingkungan. "Skills Indonesia 2045 adalah jalan baru untuk pemajuan Pendidikan Vokasi dan Pelatihan, mendorong setiap warga negara mendapatkan kesempatan belajar sepanjang hayat, pengembangan potensi diri, dan keterampilan relevan," ucapnya.

Dia menambahkan, dengan mengintegrasikan pendidikan formal dan pelatihan non-formal melalui sistem multi entry multi exit yang fleksibel, peserta didik dapat masuk dan keluar layanan pendidikan vokasi formal sesuai kebutuhan mereka.

PVP juga menekankan pengembangan karakter, berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, kolaborasi, ketekunan, pemecahan masalah, dan adaptasi.

"Inisiatif ini mendorong inovasi dan kewirausahaan sebagai kunci pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan," tuturnya.

Sebelumnya, Uuf Brajawidagda juga mengatakan, antara pendidikan profesi dan vokasi saling melengkapi. Menurutnya, program vokasi, terutama di perguruan tinggi, tidak mesti banyak, tapi tersedia dan menyesuaikan potret daerah.

"Kita butuh keduanya (profesi dan vokasi) karena memang tipe pekerjaan juga macam-macam. Saling melengkapi. Program vokasi tidak mesti banyak, tapi tersedia dan kebutuhan daerah kan berbeda-beda," terang Uuf.

Dia menilai, semakin banyak pihak-pihak menyuarakan pentingnya pendidikan vokasi maka semakin bagus. Menurutnya, di banyak negara maju, pendidikan vokasinya juga maju. "Semakin banyak vokasi disuarakan dan menjadi kesadaran itu semakin bagus. Terkait kebijakan tentang vokasi, di berbagai negara maju vokasinya maju juga," ucapnya.

Sebelumnya, Menko PMK, Muhadjir Effendy, menilai perguruan tinggi mesti memperbanyak program vokasi. Menurutnya, hal tersebut penting untuk menyiapkan lulusan siap kerja yang berdampak pada tercapainya bonus demografi di Indonesia. ruf/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top