Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Luksemburg

Luksemburg, Kota Benteng di Jantung Eropa

Foto : AFP/ ludovic MARIN
A   A   A   Pengaturan Font

Lokasi tersebut memberi Siegfried benteng yang mengagumkan. Di sekitarnya terbentuk sedikit demi sedikit sebuah area dibangun yang baru pantas disebut kota sekitar dua abad kemudian. Menjelang pertengahan abad ke-12, tempat ini dikelilingi oleh benteng-benteng besar.

Tekanan demografis pada abad ke-14 menyebabkan perluasan kota ke arah Barat, dengan pembangunan benteng baru. Daerah perkotaan berubah dari 5 menjadi 23 hektare. Tetapi perlu menunggu hingga akhir abad ke-19 untuk melihat kota itu akhirnya melewati "penghalang" sisa-sisa yang dibuat sendiri pada abad ke-14.

Pembentengan yang dilakukan meniru banyak kota pada Abad Pertengahan. Di tiga sisi yaitu arah selatan, timur, dan timur laut dikelilingi oleh lembah yang dalam di Sungai Petrusse dan Sungai Alzette. Sedangkan di sisi yang membuka ke daratan, ke barat dan barat laut, terdapat sisa-sisa benteng yang menjadi penghalang akses.

Kota itu tidak menyerah pada pengepungan sebelum tahun 1443, tanggal ketika Philip, Adipati Burgundia, merebutnya secara tiba-tiba. Era baru dimulai untuk Luksemburg, yang telah diangkat ke status Kadipaten pada 1354. Status ini diintegrasikan ke dalam wilayah Belanda dan ditarik bersama mereka ke dalam duel yang dilakukan oleh Valois-Bourbon dan Habsburg selama abad ke-17, dan ke-18.


Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top