Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Industri Perkeretaapian

LRS Ekspor Alat Persinyalan ke Bangladesh

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

BANDUNG - Anak Perusahaan PT Len Industri (Persero), PT Len Railway Systems (LRS), mengekspor peralatan interlocking perkeretaapian ke Bangladesh. Ekspor perdana ini diperkirakan akan tiba di Bangladesh pada 5 Mei 2018 di Pelabuhan Chittagong, Bangladesh.

"Produk yang dikirim berupa peralatan interlocking yang akan di pasang di empat stasiun, yakni Stasiun Jamtoil, Stasiun Chatmohar, Stasiun Bangabadu Setu West dan Stasiun Bangabadu Setu East. Kita juga akan melakukan beberapa modifikasi sistem interlocking kereta api eksisting yang ada sekarang. Karena mampu memodifikasi produk persinyalan kereta api dari beberapa vendor lain adalah salah satu kelebihan yang kita miliki. LRS sebagai system integrator dan strategic partner di bidang fasilitas operasi railway," ujar Direktur Utama PT LRS, Dewayana Agung Nugroho di Bandung, Jawa Barat, akhir pekan lalu.

Dari pengiriman barang kali ini, ditargetkan pemasangan dapat dilakukan mulai 5 Mei 2018 dan commissioning dapat dilakukan sebelum 28 Juni 2018.

Sementara itu Direktur Utama PT Len Industri (Persero), Zakky Gamal Yasin mengatakan ekspor perdana ini akan menjadi entry point untuk masuk ke Bangladesh walaupun nilainya tidak besar tapi sangat penting. "Ke depan depan masih banyak oportunity bisnis di Bangladesh yang bisa dilakukan. Dari Bangladesh ini kita bisa makin merambah ke negara-negara sekitar," katanya.

Proyek modifikasi persinyalan kereta api Jalur Kota Ishurdi hingga Joydebpur sebelumnya diteken Dewayana Agung Nugroho dan Muhammad Afsar Ali, Managing Director Biswas Construction di Bandung pada 20 Oktober 2016.

LRS menandatangani kontrak dengan salah satu perusahaan lokal tersebut yang telah memenangi tender pekerjaan di Bangladesh dengan Bangladesh Railway (Regulator dan Pemilik Sarana dan Prasarana Perkeretaapian di Bangladesh) sebagai pemilik pekerjaan.

Uji Coba FAT

Uji coba FAT di PT Len berlangsung selama tujuh hari yang dibuka Direktur Operasional I Len, Linus Andor M Sijabat terhitung sejak tanggal 26 Februari hingga 2 Maret 2018. Uji coba tersebut melibatkan pihak-pihak yang bekerjasama dalam pembangunan LRT Jakpro, yakni PT Len Industri, PT Wijaya Karya, PT JakPro, PT Mott MacDonald, PT Minco dan PT KR.

FAT bertujuan untuk memastikan bahwa produk dan sistem dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan. Pengujian alat yang akan digunakan ini dapat memperkecil risiko kesalahan ketika peralatan tersebut digunakan di lapangan.

tgh/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail

Komentar

Komentar
()

Top