Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pemilu 2019

LPOI Dukung Presiden Perangi Hoaks

Foto : ANTARA/PUSPA PERWITASARI

TIBA DI ISTANA | Ketua Umum Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) Said Aqil Siradj ( ketiga dari kiri) bersama Tenaga Ahli Deputi IV Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin (kedua dari kiri) tiba di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (22/1). LPOI berdialog dan mengapresiasi kinerja pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) yang dipimpin oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Said Aqil Siradj di Istana Merdeka, Jakarta. Dalam pertemuan tersebut, ikut dibahas mengenai pemilihan umum (Pemilu) yang aman dan damai tanpa adanya isu hoaks.

"Kami siap melawan hoaks, melawan isu fitnah adu domba," kata KH. Said Aqil usai bertemu Presiden Jokowi, di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (22/1).

Kiai Said begitu biasa disapa didampingi oleh Sekertaris Umum LPOI Luthfi A. Tamimi dan beberapa perwakilan ormas seperti Muflich Kholif dari Syarikat Islam Indonesia (SII), Aris Banaji dari Al Washliyah, Yantze dari Persatuan Umat Islam, Moch Zein dari Mathlaul Anwar, Mohd Faisal Persatuan Islam (Persis), Deni Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), dan ormas lainnya.

Kiai Said menjelaskan bahwa NU mempunyai jaringan sampai di kecamatan. Sebab itu, NU akan terus bergerak melawan isu hoaks dan fitnah. "NU ini punya jaringan hingga sampai ke ranting-ranting, kita akan bergerak," ucap Kiai Said.

Pesan WhatsApp

Sementara itu, konsumen aplikasi pengirim pesan WhatsApp, mulai Selasa (22/1), hanya dapat meneruskan pesan (forward message) sebanyak lima kali saja. "Fitur pembatasan forward pesan melaui WhatsApp akan mulai berlaku efektif pada tanggal 21 Januari 2019 waktu Los Angeles atau tanggal 22 Januari 2019, pukul 12.00 Waktu Indonesia Bagian Barat," demikian bunyi siaran pers resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Pembatasan jumlah forward pesan pada aplikasi Whatsapp itu baru berlaku untuk pengguna OS Android. Sementara untuk pengguna IOS, sedang dalam proses pengembangan. Menkominfo Rudiantara, Senin (21/1), bertemu dengan Vice President Public Policy and Communications WhatsApp, Victoria Grand di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta.

Dalam pembicaraannya, Victoria mengungkapkan bahwa WhatsApp sangat concern terhadap penyebaran konten hoaks, fitnah dan ujaran kebencian melalui aplikasinya. WhatsApp sampai membahas pengurangan penyebaran konten negatif bersama World Global Influencer Leader dari empat negara.

Pembatasan forward message ini merupakan salah satu solusi teknis demi meminimalisir tindak penyebaran konten negatif. fdl/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Muhamad Umar Fadloli

Komentar

Komentar
()

Top