Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Lonjakan Harga BBM dan Kelangkaan Beras Persulit Kehidupan di Myanmar

Foto : AFP

Antre Minyak Goreng I Seorang lansia warga Kota Yangon, Myanmar, berada di antrean terdepan agar bisa membeli minyak goreng murah bersubsidi pada Kamis (18/8) lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

Situasi kesulitan akibat konflik terus terasa di Myanmar. Pemandangan puluhan orang mengantre untuk mendapatkan minyak goreng murah bersubsidi walau sedang diguyur hujan gerimis di pusat komersial di Kota Yangon misalnya, kini sudah tak asing lagi apalagi kian hari banyak komoditas menjadi langka karena kesengsaraan ekonomi melanda kota itu.

Perekonomian Myanmar melorot setelah terjadinya kudeta militer tahun lalu dan semakin terguncang oleh upaya junta untuk menguasai devisa serta aturan yang tidak menentu yang mengatur bisnis dan impor.

Standar hidup di negeri ini kemudiaan dihantam oleh lonjakan harga komoditas global yang dipicu oleh invasi Russia ke Ukraina, membuat banyak orang berjuang untuk bertahan hidup dan mengandalkan subsidi atau amal agar bisa memperoleh sesuap nasi.

"Orang-orang saat ini tidak dapat menghabiskan banyak pendapatan mereka untuk makanan karena harga komoditas yang lebih tinggi. Harga pasaran untuk sekitar 1,6 kilogram minyak saja kini kian meroket menjadi 9.000 kyat (4,25 dollar AS) dari tadinya hanya seharga 5.000 kyat," omel Khin Khin Than, seorang ibu rumah tangga berusia 55 tahun yang sedang mengantre agar bisa mengisi botol plastiknya dengan minyak yang dijual oleh asosiasi lokal.

"Jika hanya satu orang yang bekerja sebagai tulang punggung keluarga, maka sekeluarga itu tidak akan punya banyak uang tersisa untuk makan." imbuh dia.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top