Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Lokomotif Listrik untuk Sektor Pertambangan

Foto : Wabtec Corporation
A   A   A   Pengaturan Font

Transportasi kereta pada sektor pertambangan dikenal sangat boros bahan bakar. Kini sudah tersedia teknologi lokomotif hibrida dan 100 persen listrik yang diharapkan dapat mengurangi emisi karbon dan menghemat biaya operasional.

Perusahaan asal Amerika Serikat (AS), Wabtec, telah meluncurkan lokomotif bernama FLXdrive yang 100 persen ditenagai dengan energi listrik. Perusahaan telah mendapatkan dua klien dari perusahaan asal Australia, dan bekerja sama dengan Europe's Rail Joint Undertaking (ERJU), untuk menghijaukan sistem perkeretaapian di seluruh Eropa.
Perusahaan kereta api Kanada yaitu CN telah mengakuisisi lokomotif baru dari Wabtec yang disebut sebagai lokomotif kargo listrik 100 persen pertama di Amerika Utara. Lokomotif ini akan digunakan oleh anak perusahaan Bessemer & Lake Erie Railroad Company di Pennsylvania barat, AS.
Rencananya, FLXdrive akan menempuh rute 139 mil atau 223,7 kilometer dari pinggiran Pittsburgh ke Conneaut, Ohio. Yang ada saat ini lokomotif belum 100 persen listrik, karena masih terdapat mesin diesel. Dengan kombinasi penggerak hibrida kereta dapat menghemat bahan bakar sebesar 30 persen.
Pada 10 Januari 2022 Wabtec menandatangani kesepakatan dengan perusahaan pertambangan terkemuka Rio Tinto untuk 4 lokomotif baterai-listrik FLXdrive, yang dioperasikan di wilayah Pilbara, Australia Barat. Perusahaan tambang itu telah berkomitmen untuk mengurangi separuh emisi karbon Lingkup 1 dan 2 pada 2030.
Tambang di Pilbara akan mengoperasikan 3 lokomotif diesel-listrik untuk menarik 240 gerbong dengan kapasitas sekitar 28.000 ton bijih besi. Listriknya berasal dari baterai dengan kapasitas 7 megawatt-jam. Dalam konfigurasi hibrida dengan lokomotif konvensional, Wabtec mengharapkan Rio Tinto untuk memotong biaya bahan bakar dan emisi menjadi dua digit per kereta.
Pada 2023 rencananya Wabtec baru akan mengirimkan lokomotif nol emisi yang saat ini sedang dalam proses pengujian. Pada 16 Januari 2022 lokomotif tersebut telah dipesan oleh BHP Western Australia Iron Ore, untuk pengiriman dua lokomotif FLXdrive 7 MW pada 2023.
Presiden Aset BHP Western Australia Iron Ore, Brandon Craig, menyatakan bahwa kedua mesin itu hanya sebagai permulaan. "WA Iron Ore sangat penting dalam operasi global BHP. Uji coba lokomotif baterai-listrik bekerja sama dengan Wabtec memiliki potensi besar untuk mendukung target dan sasaran pengurangan emisi operasional kami," ujar dia seperti dikutip Clean Technica.

Rencana Investasi
Lokomotif FLXdrive memiliki pekerjaan yang cocok untuk itu operasional pertambangan. Kereta BHP saat ini terdiri dari 4 lokomotif diesel-listrik yang menarik 270 gerbong atau lebih, dengan kapasitas mencapai 38.000 ton bijih besi.
Mitra dari Wabtec yaitu ERJU telah membangun inisiatif Shift2Rail.
"ERJU adalah kemitraan antara pemain perkeretaapian utama Eropa yang bertujuan untuk memodernisasi dan menghijaukan sistem perkeretaapian Eropa," melalui laman resmi Wabtec.
ERJU adalah bagian dari rencana investasi Uni Eropa senilai 10 miliar euro atau yang lebih luas untuk dekarbonisasi cepat. Sebagai area perkeretaan dari inisiatif itu, ERJU memiliki dana 1,2 miliar euro atau 1.598 triliun rupiah untuk membidik enam area, semuanya berfokus pada teknologi otonom serta peningkatan dalam manajemen jaringan. Pengembangan transportasi kereta kargo yang sedang berjalan menunjukkan UE sedang melakukan upaya lain untuk menghilangkan hambatan di bidang angkutan kereta api.
Presiden Transit Wabte, Lilian Leroux, menekankan bahwa Wabtec telah memiliki jejak kaki yang mengesankan dari 9.000 karyawan di Eropa.
"Kami mengajukan paten dan mengembangkan produk berteknologi tinggi setiap hari di sini," kata dia.
Selain lokomotif baterai-listrik 100 persen, kontribusi Wabtec untuk ERJU dapat mencakup teknologi hidrogen dan sel bahan bakar. Penggerak hidrogen adalah area yang diperhatikan oleh pemangku kepentingan kereta Inggris termasuk Skotlandia. hay/I-1

Pengisian Baterai dari Energi Gravitasi

Salah satu cara yang dilakukan untuk memangkas emisi karbon pada transportasi pertambangan adalah menggunakan teknologi hibrida. Perusahaan Fortescue Metals Group misalnya sedang dalam proses mengembangkan lokomotif dengan penggerak mesin diesel dan motor listrik.
Fortescue telah mengeluarkan pendanaan sebesar 50 juta dollar AS atau 718 miliar rupiah untuk mengembangkan proyek kereta bijih besi listrik dengan baterai regenerasi yang dinamakan Infinity Train. Perusahaan akan menggunakan teknologi dari Williams Advanced Engineering (WAE), sebuah perusahaan Inggris yang dibeli Fortescue pada Januari 2022.
Dalam pengumuman ASX, Fortescue mengkonfirmasi telah menyelesaikan akuisisi WAE, dengan jumlah akhir lebih dari 221 juta dollar AS atau atau 3,2 triliun rupiah. Perusahaan itu juga bekerjasama dengan divisi teknologi baterai industri perusahaan pada teknologi kereta nol emisi.
Laman Fortescue mengatakan, kereta akan menggunakan energi gravitasi yang dihasilkan ketika kereta berada pada jalan menurun atau saat melakukan pengereman untuk mengisi ulang baterainya. Listrik dari baterai yang tersimpang akan dipakai untuk perjalanan pulang untuk memuat ulang.
Fortescue mengatakan, sistem mandiri akan meningkatkan efisiensi operasional perusahaan, menurunkan biaya perawatan. Cara ini juga akan menurunkan emisi CO2 dari mesin diesel pada jaringan kereta bijih besinya.
Fortescue yang menunjuk anak perusahaan Fortescue Future Industries (FFI), dan WAE akan mengerjakan proyek tersebut mulai dikerjakan tahun depan dan diklasifikasikan sebagai efisiensi biaya operasi. Hal ini akan memangkas penggunaan lokomotif diesel yang tidak ramah lingkungan.
Fortescue mengatakan operasi operasi perusahaan pada bidang pengangkutan bijih besi saat ini mengoperasikan 54 lokomotif. Setiap operasi menarik 16 rangkaian kereta, bersama dengan peralatan bergerak di jalur lainnya. Setiap kereta mampu mengangkut 34.404 ton bijih besi dalam 244 gerbong bijih.
Saat ini, operasi kereta api ini mengkonsumsi puluhan juta liter solar per tahun. Pada 2021 saja mampu menghabiskan bahan bakar sebanyak 82 juta liter menyumbang 11 persen dari emisi dari operasi lingkup 1 Fortescue.
Dengan lokomotif hibrida, konsumsi diesel dan emisi terkait dihilangkan sama sekali setelah Infinity Train sepenuhnya diterapkan di seluruh operasi Fortescue. Hal ini sejalan dengan target perusahaan untuk bebas bahan bakar minyak solar pada 2030.
Setelah melakukannya pada perusahaan sendiri Fortescue akan mengejar komersialisasi kereta Infinity, secara global.
"Kereta Infinity memiliki kapasitas untuk menjadi lokomotif listrik baterai paling efisien di dunia," kata CEO Fortescue, Elizabeth Gaines, seperti dikutip laman Renew Economy. "Pemulihan listrik di bagian beban menurun akan menghilangkan kebutuhan untuk instalasi pembangkit energi terbarukan dan infrastruktur pengisian ulang, menjadikannya solusi modal yang efisien untuk menghilangkan diesel dan emisi dari operasi kereta api kami," imbuh dia.
Pendiri dan ketua Fortescue, Andrew Forrest mengatakan, teknologi kereta nol emisi juga tentang menurunkan biaya operasi perusahaan, menciptakan efisiensi pemeliharaan dan peluang produktivitas.
"Kereta Infinity akan bergabung dengan armada hijau Fortescue yang sedang dalam pengembangan, dan akan berkontribusi pada Fortescue menjadi pemain utama di pasar global yang berkembang untuk peralatan transportasi industri hijau, memberikan nilai besar bagi pemegang saham kami," kata Forrest.
Ia melihat adanya peluang komersialisasi dari teknologi. FFI sebagai pelopor teknologi tersebut, menangkap nilainya dan mendistribusikannya secara global. Apalagi penerapan teknologi ini dapat menurunkan biaya operasi, menghilangkan biaya minyak solar, dan tentu saja menghilangkan emisi karbon.
"Dunia harus beralih dari era yang sangat berpolusi, karena akan sangat mematikan jika tidak dihentikan," kata Forrest. hay/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top