Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konfirmasi Kabinet

Lloyd Austin Jadi Menhan Kulit Hitam Pertama AS

Foto : AFP/Greg Nash

Lloyd Austin

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON DC - Senat Amerika Serikat (AS) pada Jumat (22/1) malam telah meloloskan mantan Jenderal Lloyd Austin untuk menjabat sebagai Menteri Pertahanan. Dengan konfirmasi itu, maka Austin, 67 tahun, tercatat jadi orang kedua yang disetujui untuk jabatan menteri dalam pemerintahan pimpinan Presiden Joe Biden dan jadi orang kulit hitam pertama yang mengetuai Pentagon.

"Austin mendapat dukungan cukup besar dari anggota Senat Demokrat maupun Senat Republik dengan hasil voting 93 suara yang mendukung melawan 2 suara yang menentang," lapor kantor berita AFP.

Salah satu tugas yang diemban Austin selain mengepalai Angkatan Bersenjata AS yaitu untuk menghilangkan rasisme dalam hierarki jabatan militer serta harus memperjuangkan posisi kepemimpinan militer bagi warga minoritas.

Biden memilih Austin walau dalam aturan hukum mensyaratkan Angkatan Bersenjata AS harus dipimpin oleh warga sipil atau mantan pejabat militer yang sudah tak lagi berdinas minimal 7 tahun dan persyaratan ini dibuat untuk menjamin bahwa pihak sipil yang mengendalikan militer.

Disetujuinya Austin oleh Senat maka berarti Kongres harus memberikan dispensasi karena ia pensiun pada 2016 lalu.

Austin adalah lulusan akademi militer West Point yang telah mengabdi di militer selama 4 dekade. Ia pernah jadi komandan pasukan AS di Irak dan kemudian ditugaskan sebagai Komandan Pusat AS untuk wilayah Timur Tengah pada periode 2010-2016.

Biden memilih Austin karena ia mengenalnya saat menjadi wakil presiden para era kepemimpinan Presiden Barack Obama. Hubungan Biden-Austin makin erat terjalin karena Austin mengenal mendiang anak tertua Biden yaitu Beau Biden yang juga pernah berdinas di Irak.

"Ia (Austin) memenuhi syarat secara unik karena bisa menghadapi tantangan dan krisis yang kita hadapi saat ini," komentar Biden saat mengumumkan pencalonan Austin pada Desember lalu.

Tak lama setelah ada konfirmasi dari Senat, Austin mencuit di media sosial bahwa dirinya merasa amat terhormat kehormatan dan tersanjung karena bisa menjadi Menteri Pertahanan AS ke-28. "Saya pun sangat bangga bisa menjadi warga Afrika-Amerika pertama yang memegang posisi ini," tulis Austin.

Tantangan Militer Amerika

Saat hadir di sidang konfirmasi Senat pada Selasa (19/1) lalu, Austin menekankan dua isu yang akan jadi tantangan militer AS yaitu Tiongkok yang disebutnya sebagai musuh paling kuat AS dan isu ekstremisme pada tubuh militer AS.

Di bawah kepemimpinan saya, Pentagon dipastikan akan siap untuk menghadapi tantangan apapun dan akan menghadirkan penggentaran yang kredibel terhadap Tiongkok atau negara penyerang lain yang ingin melawan kami dan akan meyakinkan mereka bahwa melawan kami akan jadi ide yang sangat buruk," kata Austin.

Austin juga berjanji akan menangani isu ekstremisme di militer AS setelah sejumlah anggota Angkatan Bersenjata terutama yang merupakan penyokong Presiden Donald Trump, terlibat dalam serangan ke gedung Capitol pada 6 Agustus.

"Aktivitas berupa sikap rasis atau ekstremis dalam hierarki militer berdasarkan pandangan saya tak bisa ditolerir. Tugas di Kementerian Pertahanan yaitu untuk menjaga Amerika aman dari para musuh kita. Namun semua itu tak bisa dilakukan jika ada musuh dalam jajaran hierarki kita," pungkas Austin. AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top