Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Limbah Tahu Berpotensi Diubah Jadi BBM di Masa Depan

Foto : ANTARA / Afut Syafril

Suaranya Lebih Halus - Penjaga anjungan memamerkan kebolehan sepeda motor berbahan bakar limbah tahu karya peneliti muda LIPI, Arifin Nur, yang dipamerkan di Indonesia Science Expo 2017, di Jakarta, 23–26 Oktober 2017. Suara mesin motor ini lebih halus.

A   A   A   Pengaturan Font

Bunyi klakson motor menarik perhatian di salah satu sudut ruang. Tampak motor yang memiliki sistem transmisi mesin otomatis berwarna putih dikendarai oleh seorang pria. Muncul pertanyaan, untuk apa ada motor di ruang pameran yang tidak cukup luas tersebut. Bentuk fisiknya pun tidak ada yang istimewa.

Suara mesinnya lebih halus layaknya sepeda listrik. Emisi gas buang dari knalpot tidak berbau sama sekali, tidak seperti karbon monoksida (CO) yang beracun membuat pusing serta lemas. Hanya udara hangat yang berhembus dan mirip uap air yang keluar dari lubang pembuangan emisi tersebut.

"Bahan bakar motor ini dari 'ampas' tahu Mas," sapa tiba-tiba dari seorang yang berbaju putih yang tak lain adalah Arifin Nur, seorang peneliti muda dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), baru-baru ini.

Arifin menjelaskan pada dasarnya bahan bakar motor kembangan LIPI tersebut adalah biohydro yang awalnya ide ini dikembangkan peneliti LIPI lain, Dwi Susilaningsih. Ini dari biohydro atau biohidrogen yang muncul akibat reaksi kimia dari mikro alga yang hidup di limbah tahu tersebut.

Mikro alga ini, tambah Arifin, akan memunculkan gas bila dipicu dengan sinar matahari langsung. Secara teknis limbah tahu menjadi media hidup dari mikro alga. Walaupun mikro alga juga dapat hidup di media lain, namun ampas tahu dianggap paling efisien waktu dan biaya untuk menghasilkan hidrogen.

Ketika motor dihidupkan untuk membuktikan rendahnya tingkat polusi emisi gas buang, Arifin menyuruh untuk mendekatkan kaca ke mulut knalpot serta gas dipacu sekuatnya. Hal yang terjadi adalah kaca tersebut berembun seperti ketika orang menghela napas di depan kaca. Tidak ada kandungan berbahaya apa pun, kecuali hanya uap air dan CO2 yang keluar bersama dengan udara.

Masih Terbatas

Kajian penelitian ini masih terbatas pada mesin kapasitas 110 cc yang sesuai pada motor matic. Sebab, lebih dari itu akan membutuhkan daya tampung yang lebih besar. Secara teknis, hasil kaji ini masih dalam tahap pengembangan.

Untuk kapasitas 250 mililiter perbandingan setara dengan premium, bahan bakar biohidrogen ini mampu melajukan motor dengan jarak 7 km. "Ini memang belum efisien untuk menandingi laju premium karena belum ada penelitian lanjutan," kata Arifin.

LIPI menargetkan dari daya tampung 250 mililiter akan meningkatkan laju hingga jarak 40 km. Jika sudah memenuhi target itu, barulah akan dibicarakan dengan pemerintah untuk memberikan porsi bahan bakar ini sebagai alternatif transportasi.

Arifin berharap dengan dukungan semua pihak mampu menjadikan produk inovasi lokal ini menggantikan BBM di masa depan. n eko/Ant/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top