Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
KPPS Kelelahan l Korban Sakit Kembali Berjatuhan

Lima Anggota KPPS Cipayung Harus Dilarikan ke RS

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Selain meninggal dunia, KPU DKI Jakarta juga mencatat ada 28 orang anggota KPPS yang sakit pascapelaksanaan pemungutan suara Pemilu 2019.

JAKARTA - Sudah puluhan bahkan melewati angka seratus orang Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) yang sakit akibat kelelahan dan berujung meninggal dunia. Namun, tekanan tenggat waktu atau deadline penghitungan suara membuat para anggota KPPS "nekad" bekerja tanpa henti bahkan "bertaruh nyawa" setiap harinya, dan korban pun terus berjatuhan.

Lima petugas Panitia Pemungutan Suara Kecamatan (PPK) Cipayung, Jakarta Timur, jatuh sakit dan harus dilarikan ke rumah sakit saat melakukan perhitungan suara.

"Ada lima yang sakit termasuk saya. Saya sendiri baru keluar dari rumah sakit," kata Ketua PPK Cipayung, Vrinaldy Wahyu, di Jakarta, Kamis (25/4).

"Hampir semuanya tidak fit karena tiga bulan di sini dan kurang tidur," katanya. Menurut Vrinaldy, sebaiknya ini menjadi perhatian pemerintah mengenai kondisi para petugas PPK yang tetap bekerja meski tidak mendapatkan tunjangan asuransi kesehatan.

Galang Dana

Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta menggalang dana sukarela dari para komisioner dan sekretariat KPU se-wilayah Jakarta untuk disalurkan kepada anggota KPPS yang meninggal dunia pada saat pelaksanaan Pemilu 2019.

Ketua KPU DKI Jakarta, Betty Epsilon Idroos, mengatakan penggalangan dana sukarela tersebut sudah dilakukan sejak Rabu.

Selain itu, menurut Betty, KPU DKI Jakarta juga telah bersurat kepada Gubernur DKI Jakarta terkait penggalangan dana sukarela tersebut. Betty mengatakan pihaknya belum mengetahui berapa besaran santunan yang akan diberikan pemerintah, karena masih menunggu keputusan dari KPU RI dan Kementerian Keuangan.

Betty menyebutkan terdapat empat anggota KPPS di Jakarta yang meninggal dunia saat pelaksanaan Pemilu 2019.

Anggota KPPS yang meninggal dunia yakni Rudi Mulya Prabowo di Pisangan Baru Jakarta Timur; Sopian (KPPS Kelurahan Krendang, Jakarta Barat); Tutung Suryadi (Kelurahan Tangki, Tamansari, Jakarta Barat); dan Muhammad Taufik (KPPS Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat).

Selain meninggal dunia, KPU DKI Jakarta juga mencatat ada 28 orang anggota KPPS yang sakit pascapelaksanaan pemungutan suara Pemilu 2019.

Sebagai bentuk penghormatan kepada anggota KPPS yang telah wafat serta sakit karena menjalankan tugas negara melaksanakan Pemilu 2019, KPU RI menyerukan kepada seluruh KPU daerah untuk melaksanakan salat gaib.

Untuk itu, selain menggalang dana sukarela, KPU DKI Jakarta juga melayat rumah anggota KPPS yang meninggal dunia.

Betty mengatakan Kamis pagi (25/4) dirinya melayat ke rumah Rudi Mulya Prabowo, Ketua KPPS Pisangan Baru, Matraman, Jakarta Timur, yang wafat lima hari setelah pemungutan suara Pemilu 2019.

Menurut Betty, sebelum meninggal, Rudi sudah mengeluhkan sakit, tetapi tetap menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab.

"Kata istrinya, almarhum bekerja siang dan malam tanpa istirahat, dari mulai mendirikan TPS dari malam sampai subuh, lalu lanjut pencoblosan dan hitung suara sampai jam 5 pagi," Betty menuturkan.

"Almarhum Rudi sempat ketiduran di PPK saat menyerahkan kotak suara. Orangnya juga aktif, setiap hari rajin kumpulkan anggota KPPS di rumahnya," kenang Betty.

Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Menteng, Jakarta Pusat, Abdul Kohar, menyatakan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 sangat melelahkan karena dilakukan secara serentak untuk pemilihan presiden dan pemilihan anggota legislatif.

Menurut Abdul Kohar, digabungkannya pemilihan presiden dan pemilihan anggota legislatif membuat proses persiapan, pelaksanaan, dan penghitungan menjadi cukup panjang.

"Di Menteng rata-rata selesai menghitung di TPS jam 02.00 pagi. Sangat melelahkan. Petugas KPPS-nya pada kecapekan, jadi sempat ada sedikit kesalahan kecil, tapi bisa langsung diperbaiki," kata Abdul Kohar, di Jakarta, Kamis.

Perihal banyaknya petugas KPPS yang jatuh sakit bahkan meninggal, Abdul mengakui bahwa di Menteng terdapat layanan dari puskesmas untuk memeriksa kesehatan para petugas di lapangan.

"Ya sama puskemas kecamatan ditensi, sama dikasih vitamin," tutur dia. Ant/P-6

Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top