Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Libur Lebaran, Pemkot Depok Tetap Layani Pemakaman

Foto : ANTARA/Feru Lantara)

Pemakaman di Kota Depok Jawa Barat.

A   A   A   Pengaturan Font

DEPOK - Unit Pengelola Teknis Dinas (UPTD) Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kota Depok, Jawa Barat tetap memberikan pelayanan selama libur Lebaran, baik layanan ziarah kubur maupun proses pemakaman.

"UPTD TPU tetap beroperasi selama libur Lebaran. Kami siap melayani warga masyarakat yang akan berkunjung ziarah kubur maupun proses pemakaman," ujar Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Disrumkim) Kota Depok Dudi Mi'raz di Depok, Minggu (23/4).

Untuk proses pemakaman, pihaknya tidak hanya melayani warga Kota Depok, tetapi juga wilayah sekitarnya, termasuk kota perbatasan se-Jabodetabek.

"Ada 13 TPU yang berada di bawah naungan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok dan kami siap membantu, dengan penanggung jawab yang selalu standby," ucapnya.

Adapun 13 TPU yang dimaksud,TPU Kalimulya 1, TPU Kalimulya 2, TPU Kalimulya 3, TPU Tirtajaya, TPU Cimpaeun,TPU Tapos,TPU Cilangkap, TPU Karaba, TPU Sukatani, TPU Pasir Putih, TPU Sawangan, TPU Bedahan, dan TPU Pondok Petir.

Layanan selama libur Lebaran juga dilakukan oleh relawan PMI Depok, di mana mereka berjaga selama 24 jam yang berlaku selama 20-24 April 2023.

"Kami siagakan sedikitnya 30 personel yang akan berjaga selama 24 jam. Dibagi per sif12 jam," ujar Kepala Markas PMI Kota DepokImron Maulana.

Dia mengatakan relawan akan berjaga di enam lokasi, di antaranya Pos Siaga Markas PMI Kota Depok, Pos Siaga Lebaran Bojongsari, Pos Cijago, Pos Margonda, Pos Terminal Jatijajar, dan Pos Desari.

"Selain relawan, kami juga menyediakan ambulans yang mobile(bergerak) dari satu pos ke pos lainnya," ujarnya.

"Adapun, beberapa layanan yang tersedia yaitu pertolongan pertama, layanan ambulans dan kesehatan serta pembagian masker dan hand sanitizer(penyanitasi tangan)," ucapnya.

Ia mengatakan masyarakat Islam Indonesia dengan baik menyikapi perbedaan.

"Masyarakat Muslim di Indonesia sudah memiliki modal yang kuat dalam menyikapi perbedaan terlebih soal penetapan 1 Syawal 1444 H yang dari dulu tidak jadi persoalan. Ini justru jadi rahmat modal penting membangun sikap moderat dan toleran saling menghargai dan menghormati satu sama lain menjaga persatuan dan kerukunan umat," katanya.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top