Letusan Vulkanik di Tonga Sebabkan Kerusakan Signifikan
GUNUNG BERAPI HUNGA TONGA-HUNGA HA’APAI I Foto diambil pada 21 Desember 2021 menunjukkan awan gas putih naik dari letusan Hunga Ha’apai terlihat dari garis pantai Patangata dekat ibu kota Tonga, Nuku’alofa. Warga Tonga melarikan diri ke tempat yang lebih tinggi, Minggu (15/1) setelah letusan terakhir gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Ha’apai memicu peringatan tsunami di Pasifik Selatan.
WELLINGTON - Letusan dahsyat gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Ha'apai di Tonga, memicu gelombang tsunami di sekitar Pasifik dan menyebabkan "kerusakan signifikan" pada ibu kota negara kepulauan itu, Nuku'alofa. Kota itu tertutup dengan abu vulkanik dan komunikasi pada Minggu masih terputus.
Letusan pada Sabtu (16/1) itu begitu kuat sehingga tercatat di seluruh dunia, memicu tsunami yang membanjiri garis pantai Pasifik dari Jepang hingga Amerika Serikat (AS).
Hunga-Tonga-Hunga-Ha'apai, yang terletak sekitar 65 kilometer utara Nuku'alofa, memiliki sejarah volatilitas. Dalam beberapa tahun terakhir, gunung itu menembus permukaan laut selama letusan 2009. Sementara pada 2015 memuntahkan begitu banyak batu besar dan abu ke udara sehingga membentuk sebuah pulau baru sepanjang 2 kilometer dengan lebar 1 kilometer, dan tinggi 100 meter.
Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, mengatakan Nuku'alofa mengalami kerusakan "signifikan". Tidak ada laporan cedera atau kematian, tetapi penilaian penuh belum dimungkinkan dengan jalur komunikasi terputus.
"Tsunami memiliki dampak yang signifikan di pantai di sisi utara Nuku'alofa dengan perahu dan batu-batu besar terdampar. Nuku'alofa tertutup lapisan debu vulkanik tebal tetapi sebaliknya kondisinya tenang dan stabil," kata Ardern setelah kontak dengan Kedutaan Selandia Baru di Tonga.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya