Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penanggulangan Kemiskinan - Kemensos Tambah Personel Penyaluran Bansos 2018

Lembaga Internasional Apresiasi Bansos Non Tunai PKH

Foto : koran jakarta /selocahyo

Penyaluran PKH - Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa (tiga dari kanan) didamping Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial, Harry Hikmat (dua dari kanan) saat meninjau langsung pencairan bantuan sosial (bansos) non tunai Program Keluarga Harapan (PKH) di Kacamatan Rungkut, Surabaya, Jawa Timur, Senin (13/11). Khofifah mengatakan, lembaga internasional menilai kebijakan bansos sangat revolusioner baik dari peningkatan penerima maupun transformasi teknologinya.

A   A   A   Pengaturan Font

Sejumlah lembaga internasional menilai kebijakan bansos sangat revolusioner, baik dari peningkatan penerima maupun transformasi teknologinya.

SURABAYA - Program penanggulangan kemiskinan di Indonesia melalui bantuan sosial (bansos) nontunai Program Keluarga Harapan (PKH) mendapat perhatian dan apresiasi dari lembaga serta komunitas internasional. "Bank Dunia, Ratu Maxima dari Belanda, Miss Universe Iris Mittenaere, bahkan salah satu doktor Universitas Stanford dari Amerika, Michael Samson, yang merupakan 'suhu' di bidang perlindungan sosial mengakui keberhasilan Indonesia dalam pengentasan kemiskinan melalui program PKH secara nontunai atau yang di dunia disebut Conditional Cash Transfer," kata Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, saat menyampaikan arahannya dihadapan peserta tes calon Pendamping PKH, di Surabaya, Senin (13/11).

Apresiasi tersebut didasarkan atas komitmen pemerintah yang secara signifikan meningkatkan penerima manfaatnya. Tercatat tahun 2014 mencapai 2,7 juta KPM, bertambah tahun 2015 menjadi 3,5 juta KPM dan tahun 2017 menjadi enam juta KPM serta tahun 2018 direncanakan menjadi 10 juta KPM. "Ini merupakan kebijakan bansos yang revolusioner baik dari peningkatan penerima yang signifikan maupun transformasi teknologinya," kata Khofifah.

Pada saat yang sama, lanjutnya, juga dilakukan berbagai inovasi teknologi penyaluranbansos. Jika tahun tahun 2015 masih menggunakan sistem tunai maka mulai pertengahan Juni 2016 sudah menggunakan sistem nontunai melalui bank penyalur dari empat bank negara dengan menggunakan kartu kombo, yaitu Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang memiliki vitur saving account dan e-Wallet sehingga penerima bansos bisa mulai menabung dan sekaligus berbagai bansos bisa disatukan dalam satu kartu termasuk bansos daerah.

Inovasi teknologi perbankan juga terus ditingkatkan terutama untuk menjangkau daerah terpencil, kepulauan dan pedalaman serta perbatasan melalui EDC offline serta VSAT. Apresiasi positif baru-baru ini juga mengemuka dalam forum APEC (Asia-Pacific Economic Cooperation) di mana Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengapresiasi Indonesia dalam penanggulangan kemiskinan.

"Presiden Trump memuji Indonesia sebagai salah satu negara yang mampu bertransformasi cemerlang di Asia, khususnya mengapresiasi pengentasan kemiskinan yang telah dilakukan sejak 1990-an. Indonesia bisa mengangkat dirinya sendiri dari kemiskinan dan kini menjadi salah satu bangsa yang memiliki pertumbuhan ekonomi tertinggi di antara negara-negara G20," papar Khofifah mengutip pidato Trump. Karena itu, kepada para calon Pendamping PKH yang mengikuti tes seleksi, Mensos berharap kelak ketika mereka lolos seleksi Pendamping PKH akan ada kebanggaan bahwa mereka adalah bagian dari sebuah langkah besar negara mewujudkan masyarakat sejahtera yang adil dan merata.

"Banggalah kalian menjadi Pendamping PKH, kalian menjadi bagian dari perubahan besar menuju Indonesia yang lebih baik. Mari bersama-sama terus bergerak maju dan fokus dalam upaya pengentasan kemiskinan," harap Mensos. Peran pendamping, lanjutnya, sangat vital karena menentukan keberhasilan program PKH di masyarakat. Karena melalui pendampingan tersebut terjalin komunikasi dua arah dan berlangsung proses pembimbingan menuju kehidupan yang lebih baik lagi.

Tambah Personel

Dalam kesempatan tersebut, Khofifah juga mengatakan bahwa di pengujung tahun 2017 Kemensos menambah personel sumber daya manusia (SDM) PKH dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sebanyak 17.115 orang untuk mendukung maksimalisasi penyaluran bansos nontunai tahun 2018. "Tahun depan akan menjadi tahun penting bagi PKH dan BPNT dikarenakan cakupan layanan akan diperluas menjadi 10 juta KPM PKH di 514 kabupaten/ kota dan 10 juta KPM penerima BPNT di 98 kota dan 118 kabupaten. Berdasarkan analisis dan pemetaan, jumlah kebutuhan SDM PKH dan BPNT adalah 17.115 orang," kata Khofifah. SB/E-3

Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top