![Lembaga Dana Indonesia dan Tiongkok Sepakati Kerja Sama Investasi](https://koran-jakarta.com/images/article/lembaga-dana-indonesia-dan-tiongkok-sepakati-kerja-sama-investasi-220707003149.jpg)
Lembaga Dana Indonesia dan Tiongkok Sepakati Kerja Sama Investasi
![Lembaga Dana Indonesia dan Tiongkok Sepakati Kerja Sama Investasi](https://koran-jakarta.com/images/article/lembaga-dana-indonesia-dan-tiongkok-sepakati-kerja-sama-investasi-220707003149.jpg)
KERJA SAMA I Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan bertemu Menteri Luar Negeri Tiongkok, Wang Yi (kiri), di Parapat, untuk membahas kerja sama investasi, beberapa waktu yang lalu.
"Kerangka kerja sama juga akan mencakup investasi di sektor yang terbuka untuk investasi asing, khususnya yang dapat mempromosikan pengembangan masyarakat dan konektivitas antara Indonesia dan Tiongkok," lanjut Wang. SRF merupakan dana pembangunan dan investasi jangka menengah dan panjang yang dibentuk pemerintah Tiongkok sebagai tindak lanjut BRI yang digagas Beijing.
Hubungan Ekonomi
Ketua Dewan Direktur INA, Ridha Wirakusumah, mengatakan pihaknya berkomitmen mempromosikan hubungan ekonomi bilateral Indonesia-Tiongkok lewat penandatangan kerangka kerja sama ini. "Sebagai bagian dari perjanjian yang ditandatangani, INA akan berinvestasi bersama SRF, serta membuka kemungkinan mengundang investor lain," kata Ridha lewat keterangan tertulis.
Dalam pernyataan usai pelantikan direksi INA pada Februari 2021, Jokowi mengatakan keberadaan INA diharapkan dapat menjadi penarik investor untuk menanam modal demi ketercukupan pembiayaan program pembangunan nasional, terutama infrastruktur.
Merujuk situs resminya, INA yang dibentuk pada Februari 2021 berfokus pada beberapa sektor utama investasi, meliputi infrastruktur, rantai pasok dan logistik, infrastruktur digital dan teknologi, investasi energi terbarukan, jasa kesehatan dan keuangan, dan pariwisata. Laporan keuangan 2021 INA menyatakan total dana yang dikelola per 2021 mencapai 79,22 triliun rupiah.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya