Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Legislator Soroti Pembebasan Lahan Waduk Kamal Guna Mengatasi Banjir

Foto : ANTARA/Risky Syukur

Banjir setinggi 50 sentimeter melanda kawasan depan Stasiun Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (22/3).

A   A   A   Pengaturan Font

Legislator soroti pembebasan lahan Waduk Kamal untuk atasi banjir

JAKARTA - Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah menyoroti kendala di lapangan dalam pembebasan lahan untuk pembangunan Waduk Kamal di Jakarta Barat guna mengatasi banjir di wilayah tersebut.

"Terkait Jakbar, kita ada program membangun Waduk Kamal, tapi ada beberapa catatan yang pembebasan lahannya belum selesai akhirnya anggarannya tak terealisasikan itu tahun 2022," kata Ida kepada wartawan di Jakarta, Senin.

Pada 2022, Pemprov DKI sempat menganggarkan pembebasan lahan untuk pembangunan Waduk Kamalguna mengatasi banjir di wilayah Jakarta Barat. Kenyataannya, proyek tersebut tidak terealisasi karena kendala di lapangan.

Karenaitu,Ida mendorong Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama Kejaksaan mendampingi proses pembebasan lahan di lokasi tersebut.

Diharapkan dengan pendampingan tersebut, tidak timbul persoalan hukum di kemudian hari.
"Saya berharap ada pendampingan, jadi tidak ada masalah lahan yang dibeli di kemudian hari," katanya.

Dia juga menyoroti banjir di kawasan Tegal Alur, Jakarta Barat, beberapa waktu lalu. Kondisi genangan tak kunjung surut dalam waktu 24 jam.

Karena itu, dia meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta segera mengevaluasi penanganan banjir ketika cuaca ekstrem dengan menyiapkan lebih banyak waduk hingga polder.

"Ternyata, kita memang butuh tempat lain agar dibuat tampungan, polder, yang bisa membuat, kalaupun hujan terjadi sangat ekstrem tidak butuh waktu lama menangani genangan airnya," ujarnya.

Dalam rapat kerja bersama Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Ida meminta agar dilaksanakan pembangunan penampungan air dalam APBD 2025.

Hingga kini Jakarta belum memiliki kolam tampungan yang memadai untuk mengatasi banjir akibat curah hujan tinggi.

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyebutkan ada beberapa konsep untuk penanggulangan banjir di Jakarta. Salah satunya membangun embung (waduk kecil).

Berdasarkan data Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Pemerintah Provinsi DKI berencana membangun 12 waduk, situ, embungdan empang di tahun 2024.

Delapan dari 12 perencanaan itu merupakan lanjutan dari pembangunan di tahun-tahun sebelumnya.

Adapun rinciannya, yakni Waduk Kampung Rawa Malang, Waduk Marunda (lanjutan), Waduk Kali Cipinang Kelurahan Dukuh (lanjutan), embung di Jalan Penganten Ali 3 (lanjutan) dan embung di Jalan H Dogol (lanjutan).

Waduk Kompleks Puspalad, Cakung Barat (lanjutan), Embung Jalan Mesjid 3 (Embung Bau Bangkong), Cipayung (lanjutan) dan RTH Kampung Dukuh, Kelurahan Dukuh, Kecamatan Kramat Jati (lanjutan).

Lalu, Embung Pekayon, Pasar Rebo (lanjutan), Waduk Jalan Kaja II, Embung Pemuda dan Embung SD 01 Pesanggrahan. Hingga kini sebanyak 147 waduk, situ, embungdan empang telah terbangun di wilayah DKI Jakarta.


Redaktur : -
Penulis : Antara, Alfred

Komentar

Komentar
()

Top