Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Aksi Teror

Ledakan Bom Kembali Guncang Filipina

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

ISULAN - Sebuah ledakan bom dengan kekuatan cukup besar diwartakan kembali terjadi di wilayah Filipina selatan pada Minggu (2/9) malam.

Menurut otoritas di Filipina, bom yang meledak telah merusak kafe internet Prince yang berada di Kota Isulan, Provinsi Sultan Kudarat, telah diletakkan oleh seseorang tak dikenal dan menyebabkan satu orang tewas dan 15 orang lainnya luka-luka.

Sepekan lalu, Kota Isulan juga digencang ledakan bom yang juga menyebabkan kematian.

"Lokasi ledakan bom di Isulan tak jauh dari ledakan bom bom rakitan pada 28 Agustus lalu yang menewaskan tiga orang dan melukai puluhan orang lainnya," demikian pernyataan otoritas di Filipina.

Berdasarkan keterangan dari kantor Wali Kota Isulan dan pihak militer Filipina menyebutkan dalam serangan bom ini seorang pemuda berusia 18 tahun tewas, empat orang dalam kondisi kritis dan 11 lainnya luka-luka.

Menurut keterangan kepala polisi Aldrin Gonzales, korban tewas bernama Jan Mark Palencia Lupa, dan ia tewas saat mendapatkan penanganan medis di rumah sakit terdekat. Ditambahkan oleh Gonzales bahwa saat ini pihak polisi telah dikerahkan ke lokasi ledakan bom untuk melakukan penelusuran.

Terkait serangan ledakan bom yang terjadi di wilayahnya, Gubernur Provinsi Sultan Kudarat, Pax Mangudadatu, mengumumkan akan memberikan imbalan sebanyak 1 juta peso bagi setiap informasi yang bisa memberi petunjuk atas pelaku pengeboman.

Hingga berita ini ditulis, menang belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas aksi serangan teror bom ini. Namun otoritas setempat mencurigai kelompok simpatisan Islamic State (ISIS), Bangsamoro Islamic Freedom Fighters (BIFF), ada dibalik serangan teror bom ini.
"Kelompok BIFF bertanggung jawab atas insiden ini," kata Jenderal Angkatan Darat Filipina,

Cirilito Sobejana. "Kelompok militan ini telah lama menabur kekacauan," imbuh dia.

Gelincirkan Perdamaian

Serangan ledakan bom di Kota Isulan ini merupakan aksi kekerasan terkini yang terjadi di Filipina dimana kelompok-kelompok militan telah melakukan pemberontakan selama beberapa dekade terhadap pemerintahan di Manila.

Aksi serangan bom ini terjadi setelah beberapa pekan lalu pemerintahan Filipina pimpinan Presiden Rodrigo Duterte memberlakukan undang-undang otonomi yang lebih besar bagi kelompok minoritas yang ada di selatan negara itu dengan harapan otonomi yang lebih besar itu bisa mengakhiri konflik.

Otoritas di Filipina sempat mencetuskan kekhawatiran bahwa undang-undang itu akan semakin memicu faksi-faksi militam untuk melakukan serangan demi menggelincirkan upaya perdamaian.

Hingga saat ini masih terdapat sejumlah kelompok bersenjata yang melawan kekuatan militer Filipina di bagian selatan negara itu. Dalam kecamuk pemberontakan yang telah berjalan selama beberapa dekade, pihak pemerintah Filipina diperkirakan ada lebih dari 100 ribu jiwa yang tewas.

Terkait kondisi yang masih belum stabil di Filipina selatan terutama sejak pendudukan Kota Marawi oleh kelompok pemberontak pro-ISIS setahun yang lalu, Presiden Duterte masih memberlakukan status keadaan darurat di wilayah ini dan rencananya status keadaan darurat ini akan diberlakukan hingga pengujung tahun ini.

AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top