Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pembatasan Mobilitas

Larangan Mudik Berpotensi Gairahkan Ekonomi DKI

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kebijakan larangan mudik lebaran berpotensi menggairahkan perekonomian di DKI Jakarta dan sekitarnya. Kondisi ekonomi yang mulai membaik ditambah peningkatan jumlah perusahaan yang memiliki kemampuan membayar tunjangan hari raya (THR) serta cairnya THR untuk ASN, TNI-Polri dan pensiunan, membuat daya beli masyarakat meningkat.

"Biasanya uang ini akan mengalir ke daerah tujuan mudik, namun karena larangan mudik yang sangat ketat maka uang tersebut berpotensi akan beredar di Jakarta dan sekitarnya," kata Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (Hippi) DKI Jakarta Sarman Simanjorang dalam keterangan tertulis di Jakarta, akhir pekan lalu.

Sarman mengatakan warga Jakarta yang tidak pulang kampung akan ramai mengunjungi mal, hotel, restoran, kafe, pusat hiburan/ wisata seperti Ancol, TMII, KB Ragunan, Monas, Kota Tua dan Kepulauan Seribu dan kawasan lain sekitar Bodetabek. Hal itu akan mendorong transaksi ekonomi yang signifikan yang akan menggairahkan perekonomian Jakarta dan sekitarnya.

Sarman mengungkapkan setiap tahun biasanya sekitar 7 juta orang atau setara 2,5 juta keluarga warga Jabodetabek mudik ke kampung halaman dan mengalirkan uang ke daerah mencapai 10 triliun rupiah.

Namun, tahun ini keluarga di kampung hanya menerima kiriman uang lebaran karena adanya larangan mudik. Untuk mengisi liburan Idul Fitri tahun ini, warga Jabodetabek akan mengunjungi berbagai tempat santai bersama keluarga dan diperkirakan akan terjadi perputaran uang sebesar 1,25 triliun rupiah dengan asumsi per keluarga membelanjakan paling sedikit 500 ribu rupiah selama liburan Idul Fitri 1442 H.

Dongkrak Pertumbuhan

Perputaran tersebut akan meningkatkan konsumsi rumah tangga dan dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta dan nasional.

Data Bank Indonesia menyebutkan peredaran uang dalam bentuk uang tunai selama masa Idul Fitri 1442 di seluruh Indonesia diperkirakan sebesar 152,14 triliun rupiah, meningkat sebesar 39,33 persen (yoy) dibandingkan tahun lalu sebesar 109,20 triliun rupiah.

Jika perputaran uang ini terealisasi selama masa Idul Fitri maka akan sangat efektif untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional pada triwulan II-2021 yang dipatok diangka 7 persen,naik signifikan dari triwulan I-2021 yang masih minus 0,74 persen.

Namun, Sarman berharap pemerintah dapat mempersiapkan satgas atau petugas keamanan untuk melakukan sosialisasi dan pengawasan.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top