Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Langkah Strategis untuk Dukung Kecerdasan Buatan

Foto : ANTARA/HO Biro Humas Kominfo.

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika menyiapkan langkah-langkah strategis untuk mendukung pemanfaatan kecerdasan buatan, atau artificial intelligence (AI), sesuai dengan peta jalan nasional.

"Kementerian Kominfo sebagai akselerator, fasilitator, dan regulator transformasi digital Indonesia, tentunya akan terus berkontribusi untuk meningkatkan pemanfaatan dan adopsi teknologi AI secaraprudent(bijaksana), provident(cermat), dan trustworthy(terpercaya), serta sesuai dengan jati diri bangsa, melalui tiga langkah strategis," kata Menteri Komunikasi dan Informatika, Johhny G. Plate, dalam siaran pers, dikutip Minggu.

Pertemuan Digital Economy Task Force G20 pada Oktober lalu menekankan pada pengembangan kecerdasan buatan yang bisa dipercaya dengan lima prinsip, yakni pertumbuhan inklusif, pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan; nilai-nilai dan keadilan yang berpusat pada manusia; transparansi dan penggunaan AI yang jelas; kekokohan, keamanan dan keselamatan implementasi AI; dan akuntabilitas penggunaan AI.

Indonesia melalui Strategi Nasional AI 2020-2045 juga mendukung prinsip tersebut, menyesuaikan pada visi nasional dan Pancasila sebagai jati diri bangsa.

Kominfo menyiapkan tiga langkah strategis untuk mendukung pemanfaatan AI di Indonesia, yaitu menyiapkan dan mengembangkan talenta digital yang cakap teknologi AI, memfasilitasi pengembangan ekosistem dan menyusun regulasi dan tata kelola.

Untuk mewujudkan talenta digital, Kominfo akan fokus pada literasi teknologi AS dan pengembangan teknis kecakapan AI, demi meningkatkan kesadaran dan kepercayaan pemanfaatan AI.

"Pengetahuan teknis dibutuhkan karena banyak pekerjaan yang diproyeksikan akan tergantikan dengan AI seiring pemanfaatannya yang semakin masif," kata Johnny.

Johnny mengutip studi lembaga McKinsey pada 2007 bahwa pengembangan AI di Indonesia berpotensi untuk otomasi 52 persen pekerjaan. Ant/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top