Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penerimaan Mahasiswa Baru | Rendahnya Pengisian PDSS di Jabar Tak Pengaruhi ITB

Lambatnya Pengisian PDSS karena Sekolah Lebih Realistis

Foto : ISTIMEWA

Rek­tor Intitut Teknologi Bandung (ITB), Kadarsyah Suryadi.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Lambatnya pihak sekolah dalam melakukan atau mengisi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) diduga karena pihak sekolah

lebih realitis dalam mendaftarkan siswanya untuk mengikuti Seleksi Nasional Masuk PTN (SNMPTN) 2018.

"Nampaknya, pada tahun ini sekolah lebih realistis dalam mendaftar SNMPTN. Ini estimasi kami, toh nanti juga ada Seleksi Bersama Masuk PTN (SBMPTN) dan ujian mandiri," kata Ketua Majelis Rektor Per guruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) yang juga rektor Intitut Teknologi Bandung (ITB), Kadarsyah Suryadi, di Jakarta, akhir pekan lalu.

Seperti diberitakan sebelumnya bahwa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memperpanjang masa verifikasi dan finalisasi PDSS dari tanggal 10 Februari menjadi 12 Februari pukul 23.59 WIB. Perpanjangan dilakukan karena masih ada 7.731 sekolah belum melakukan verifikasi dan finalisasi data dari 17.889 sekolah yang sudah mengisi PDSS.

Sekolah-sekolah yang belum mengisi data pada PDSS diketahui paling banyak adalah sekolah di wilayah Jawa Barat sebanyak 1.397 sekolah, kemudian Jawa Timur sebanyak 1.118 sekolah, Jawa Tengah sebanyak 830 sekolah, Sumatera Utara sebanyak 588 sekolah dan Banten sebanyak 409 sekolah.

Menurut Kadarsyah, hal itu berkaitan dengan sikap sekolah yang lebih realistis karena mungkin banyak siswanya yang tidak lulus SNMPTN pada tahun-tahun sebelumnya.

"SNMPTN merupakan amanah UU Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. Ini langkah kita dalam menjalankan amanah untuk menjamin mutu pendidikan tinggi di Tanah Air," katanya.

SNMPTN merupakan seleksi berdasarkan nilai rapor dari semester satu hingga semester lima.

Terkait dengan masih rendahnya sekolah di Jabar yang belum mengisi PDSS, Kadarsyah menyatakan bahwa hal tersebut tidak berdampak besar pada proses penjaringan calon mahasiswa berprestasi di ITB. Mengingat daya tampung di PTN terutama di ITB sangat terbatas.

Untuk diketahui, ITB menyediakan 60 persen kursi untuk jalur SNMPTN dari total kuota sebanyak 3.960 mahasiswa baru. "40 persen lainnya untuk kursi SBMPTN. Kami tidak akan membuka jalur seleksi mandiri," kata Kadarsah.

Sebelumnya, Ketua Panitia Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Ravik Karsidi, meminta sekolah untuk tidak salah menggunakan kepercayaan dalam mengisi data sekolah siswa dan sekolah di PDSS.

"Sangat penting adalah kepercayaan pada sekolah karena kami mengolah data yang dimasukkan oleh pihak sekolah. Untuk itu, kami meminta untuk tidak menyalahgunakan kepercayaan yang diberikan," ujar Ravik.

Dia menjelaskan ada beberapa kasus, yang sebelumnya pernah terjadi mulai dari pengkatrolan nilai yang berakibat pada dibatalkannya kelulusan siswa tersebut. "Untuk itu, jangan sampai kepercayaan ini dicederai," imbuh dia.

Segera Mengisi

Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti), Intan Ahmad, meminta agar sekolah mengisi segera mengisi data di PDSS.

"Kami juga meminta para orang tua untuk ikut membantu dalam mengingatkan sekolah untuk segera mengisi data di PDSS," imbuh Intan.

Intan Ahmad mengatakan jadwal pendaftaran SNMPTN dibuka (21 Februari-6 Maret), pengumuman hasil seleksi (17 April), pendaftaran ulang di PTN masing-masing (8 Mei). Jadwal SBMPTN 2018: pendaftaran online (5 April-27 April), pelaksanaan tes (8 Mei), ujian keterampilan (9-11 Mei) dan pengumuman hasil seleksi (3 Juli). cit/E-3

Komentar

Komentar
()

Top