Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Aksi Unjuk Rasa I Polisi Kuasai Kembali Gedung Dewan Legislatif Hong Kong

Lam Kecam Aksi Penyerbuan

Foto : AFP/Philip FONG

Rusak Lambang Hong Kong l Seorang demonstran hendak mencoret lambang kota dengan cat semprot saat para pengunjuk rasa berhasil mesuk dan menguasai gedung dewan legislatif Hong Kong pada Senin (1/7) tengah malam.

A   A   A   Pengaturan Font

Pemimpin eksekutif Hong Kong, mengecam aksi pengunjuk rasa yang menguasai gedung dewan legislatif dan menyebut aksi itu sebagai insiden yang amat menyayat hati dan mengejutkan.

HONG KONG - Kepala eksekutif Hong Kong, Carrie Lam, mengutuk keras aksi penyerbuan ke gedung dewan legislatif oleh demonstran bertopeng pada Senin (1/7) malam. Penyerbuan itu terjadi setelah selama beberapa pekan Hong Kong diguncang aksi protes besar-besaran untuk menentang rancangan undang-undang (RUU) ekstradisi yang memungkinkan warga Hong Kong di deportasi ke Tiongkok daratan.

"Aksi unjuk rasa kali ini amat menyayat hati dan mengejutkan," kata Lam saat konferensi pers, Selasa (2/7) dini hari. "Aksi ini adalah sesuatu yang patut kita kutuk secara serius karena tidak ada yang lebih penting daripada aturan hukum di Hong Kong," imbuh kata kepala eksekutif Hong Kong.

Dalam unjuk rasa pada Senin yang digelar untuk memperingati 22 tahun penyerahan Hong Kong ke Tiongkok, aksi protes semakin meluas dan menjadi-jadi, sehingga pengunjuk rasa yang sebagian besar generasi muda, merangsek masuk ke gedung dewan legislatif.

Setelah berhasil memasuki gedung legislatif, pada demonstran itu menggantung bendera era kolonial di ruang debat, menuliskan coretan berbunyi "Hong Kong bukan Tiongkok", serta merusak lambang Hong Kong dengan cat semprot.

Situasi itu tak berlangsung lama karena polisi berhasil menguasai keadaan dan kemudian masuk ke gedung tak lama setelah tengah malam. Menurut keterangan kepala polisi Hong Kong, Stephen Lo, tindak kekerasan yang dilakukan para demonstran telah jauh melampaui garis batas untuk mengekspresikan tuntutan damai.

Ingin Didengar

Sebelum aksi penerobosan ke gedung dewan legislatif Hong Kong, ribuan demonstran berkumpul di pusat Hong Kong dan mengepung gedung itu sambil menyerukan agar Lam segera mundur dari jabatannya dan aksi tersebut berjalan relatif damai.

Walau aksi demonstrasi terus berlanjut, Lam menolak seruan untuk secara permanen mengesampingkan RUU ekstradisi atau mundur.

Sejumlah pengunjuk rasa saat menggelar aksi protes pada awal pekan menyatakan mereka merasa terdorong untuk menyerbu gedung dewan legislatif parlemen karena kekhawatiran aspirasi mereka tidak pernah terdengar.

"Kami berpawai, melakukan aksi duduk, tetapi pemerintah tetap tidak bergerak," kata Joey, seorang pemrotes berusia 26 tahun, ketika ia berjalan melewati kaca yang pecah di dalam gedung. "Kita harus menunjukkan kepada pemerintah bahwa kita tidak akan hanya duduk di sini dan tidak melakukan apa-apa," imbuh dia saat membaca satu spanduk yang diangkat di atas podium.

Gedung dewan legislatif Hong Kong masih ditutup pada Selasa, karena polisi harus memeriksa kerusakan di dalam gedung, sementara para pekerja menunggu di luar untuk memulai pembersihan. Menurut keterangan anggota legislatif pro-demokrasi, Eddie Chu, dirinya sempat dihentikan ketika hendak memasuki kantornya oleh polisi yang menutup gedung itu.

"Polisi mengatakan seluruh tempat itu adalah tempat kejahatan. Jadi sekarang seluruh tempat itu pada dasarnya diambil alih oleh polisi," kata Chu kepada awak media yang berkumpul di luar gedung dewan legislatif. ang/AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top